Pilot Super Tucano Meninggal, Korban Tewas Jadi Tiga Orang

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Rabu, 10 Feb 2016 16:35 WIB
Mayor Penerbang Ivy Safatillah merupakan instruktur penerbangan Skadron 21 yang pernah mengikuti langsung pelatihan pengoperasian Super Tucano di Brasil.
Puing pesawat Super Tucano yang jatuh di permukiman warga di Malang. Pilot pesawat itu tewas. (ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mayor Penerbang Ivy Safatillah, pilot pesawat Super Tucano TNI Angkatan Udara yang jatuh di Malang, meninggal dunia. Ivy mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur.

"Pilot sempat dirawat di RSSA namun akhirnya meninggal, sedangkan kopilot Serma Syaiful masih dalam pencarian dan kabarnya selamat," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Mayor Sus Hamdi Londong Allo SS, seperti dilansir Antara, Rabu (10/2).

Meninggalnya pilot Super Tucano itu membuat total korban tewas bertambah menjadi tiga orang. Dua lainnya ialah warga sipil yang rumahnya tertimpa badan pesawat, yakni Ernawati atau Nyonya Mujianto, pemilik rumah di Jalan Laksda Adisucipto, Blimbing, Malang; serta Nurcholis, pria yang indekos di rumah Ernawati.
Almarhum Mayor Penerbang Ivy Safatillah merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2000. Instruktur penerbangan Skadron 21 Lanud Abdul Rachman Saleh itu juga pernah mengikuti pelatihan pengoperasioan pesawat Super Tucano di Brasil bersama sejumlah penerbang TNI AU lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini lokasi jatuhnya pesawat di Malang masih dipenuhi polisi, petugas pemadam kebakaran, Tim Reaksi Cepat Malang, dan pasukan TNI AU.

Polres Kota Malang sampai menurunkan 100-200 personel untuk membantu evakuasi. Meski demikian, evakuasi dilakukan sepenuhnya oleh TNI AU.
Super Tucano merupakan pesawat latih taktis dan pesawat antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasil.

Indonesia telah memesan 16 Super Tucano, dan saat ini ada 12 unit yang telah tiba di Indonesia, dengan delapan di antaranya ditempatkan di Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang.

Armada Super Tucano termasuk yang dikerahkan TNI AU dalam latihan militer di wilayah perbatasan RI seperti Kepulauan Natuna.

Super Tucano ditemukan menimpa rumah warga pada pukul 10.07 WIB setelah hilang kontak 10 menit sebelumnya, pukul 09.57 WIB. Pesawat jatuh di permukiman padat penduduk tak jauh dari Lanud Abdul Rachman Saleh.

Pesawat jatuh saat uji terbang usai pemeliharaan. Super Tucano nahas ini memiliki 300 jam terbang dan menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam kondisi layak.
(antara/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER