Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 150 ekor sapi milik warga di Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo mati mendadak sepanjang bulan Desember 2015 hingga saat ini, yang diduga terkena racun sianida.
Akibat rentetan kejadian banyaknya sapi yang mati, akhirnya warga Kecamatan Bongomeme melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat. Pemerintah daerah lantas menghadirkan petugas dari Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan untuk melakukan pengujian mengenai penyebab kematian sapi-sapi tersebut.
Vivi Thayeb, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan menunjukkan sapi yang mati positif keracunan zat sianida.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya positif sianida, kami juga menemukan sapi yang sekarat pada Selasa kemarin dan di dekat tubuh sapi tersebut terdapat botol dengan cairan yang diduga bahan kimia," kata Vivi, Rabu (10/2) seperti dilaporkan
Antara.
Vivi juga mengatakan masih akan memeriksa lebih lanjut di laboratorium sisa cairan yang terdapat pada botol yang ditemukan didekat sapi-sapi tersebut.
"Jika kematian sapi akibat wabah penyakit akan kami tangani, namun kalau penyebabnya keracunan sianida bukan lagi ranah dinas, kami hanya membuat surat edaran kepada camat dan BP3K se-kabupaten Gorontalo agar masyarakat tidak mengikat sapi tanpa pengawasan pemilik, kasus ini juga sudah dilaporkan ke pihak kepolisian," tutup Vivi.
(yul)