Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi IV DPR RI meminta pemerintah membentuk tim khusus untuk mengurusi masalah beras impor bercampur plastik yang ditemukan di Bekasi, Jawa Barat. Komisi yang di antaranya mengurusi pertanian itu juga akan memanggil pihak terkait yakni Kementerian Pertanian untuk membahas masalah beras palsu tersebut.
Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menyatakan pemerintah perlu membentuk tim untuk melakukan suatu evaluasi. “Apakah beras palsu yang diimpor itu merupakan selundupan,” kata Firman kepada CNN Indonesia, Rabu malam (20/5).
Politikus Partai Golkar ini mengatakan tim terdiri dari sejumlah pihak yang terkait dengan persoalan ini. “Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, kepolisian, dan pihak pabean,” ujarnya. “Komisi IV akan memanggil Menteri Pertanian,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Firman Komisi IV selama ini sudah sering menyampaikan ke pemerintah dalam hal ini Kemendag mengenai masalah produk-produk hasil pertanian yang masuk ke Indonesia. “Saya sampaikan secara langsung maupun tidak langsung untuk mengawasi pihak yang bisa memgimpor sesuai izin dan juga yang ilegal,” tutur dia.
Firman meminta Kemendag segera melakukan koordinasi dengan pabean terkait validasi produk hasil pertanian. “Beras yang mengandung plastik itu sangat berbahaya bagi kesehatan, dibuat dari limbah, menimbulkan penyakit kanker dan bisa membunuh manusia,” kata Firman yang menduga kuat beras tersebut berasal dari Tiongkok.
Dia menjelaskan semua masalah tersebut sudah diatur dalam undang-undang pangan. “Pelanggarannya pidana, pemerintah harus bertanggung jawab,” ujar Firman yang sudah dua periode di DPR menduduki Komisi IV. (Baca:
Pedagang Pasar Desak Pemerintah Tuntaskan Kasus Beras Plastik)
Mantan Wakil Ketua Komisi IV ini menilai pemerintah kerap terlambat dalam menangani masalah-masalah yang mengancam kesehatan konsumen.
(obs)