Ahok: Dua Penertiban Kalijodo Tidak Pernah Tuntas

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2016 11:09 WIB
Gubernur DKI Jakarta menyebut dua penertiban kawasan Kalijodo yang pernah dilaksanakan tahun 2002 dan 2010 tidak menyelesaikan persoalan yang ada.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut dua penertiban atas Kalijodo tidak pernah menuntaskan permasalahan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuturkan, pemerintah provinsinya sudah dua kali menertibkan kawasan Kalijodo yang berada di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Namun Ahok berkata, dua penertiban tersebut tidak pernah menyelesaikan persoalan. "Tahun 2002 dan 2010 sudah pernah ditertibkan, tapi tidak pernah tuntas," ucapnya di Jakarta, Selasa (16/2).

Ahok memaparkan, dua penertiban itu menyisakan beberapa rumah yang belakangan menarik warga untuk kembali ke Kalijodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan bupati Belitung Timur itu menganalogikan penertiban Kalijodo seperti virus yang tidak pernah hilang dari tubuh manusia.

Ahok berkata, kali ini ia ingin seluruh pemukiman dan tempat usaha di Kalijodo diratakan dengan tanah. Hal tersebut, menurutnya, akan menyurutkan niat warga kembali ke kawasan yang lekat dengan status lokalisasi pelacuran itu.

"Sekarang saya tak mau ada sisa, semua harus diratakan agar kami bisa membangun taman," ujar Ahok.
Usai penertiban, Ahok berencana membangun ruang terbuka hijau di Kalijodo. Ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) juga tengah dipersiapkan di lokasi dekat Kanal Banjir Barat tersebut.

"RPTRA itu mudah, dibuat hijau itu sudah hijau karena di belakangnya ada Kali Krendang dan depannya Kanal Banjir Barat," kata dia.

Adapun, penertiban Kalijodo menunggu proses normalisasi kawasan sekitar Waduk Pluit. Ahok menargetkan, penertiban itu sudah terlaksana ketika Jakarta menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam, awal Maret 2016.

"Kami sedang melihat apakah bisa sebelum atau sesudah OKI. Saya inginnya sebelum OKI, jadi bulan ini harus sudah beres," katanya.
Ahok berkata, Pemprov akan menyediakan rumah susun bagi warga Kalijodo yang memiliki Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta.

Selain itu, Pemprov akan juga menawarkan pengantaran kembali ke kampung halaman bagi warga Kalijodo yang tak berkartu penduduk DKI Jakarta.

Usai penertiban, setidaknya akan terdapat 200 kepala keluarga yang membutuhkan tempat tinggal baru. Berdasarkan penelusuran, saat ini sekitar 600 kepala keluarga tinggal di kawasan pelacuran itu.
(abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER