Khrisna Murti Ancam Hancurkan Kafe Daeng Aziz Lebih Dulu

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2016 00:30 WIB
Direktur Reskrim Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti ancam hancurkan kafe dan tempat tinggal Daeng Aziz lebih dulu jika dia menolak digusur.
Direktur Reskrim Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti ancam hancurkan kafe dan tempat tinggal Daeng Aziz lebih dulu jika dia menolak digusur. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengancam akan menghancurkan kafe dan tempat tinggal Abdul Aziz alias Daeng Aziz terlebih dahulu dibanding rumah dan warung warga lain yang berada di kawasan Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Ancaman tersebut akan diwujudkan jika Aziz terbukti menolak proses penggusuran yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap kawasan Kalijodo beberapa hari ke depan.

Menurut Khrisna, hingga saat ini sebagian besar warga Kalijodo sudah merelakan rumahnya untuk diratakan dengan tanah. Hal tersebut terbukti dari tingginya tingkat eksodus warga dan pekerja kafe di Kalijodo ke kampung halaman masing-masing beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda kan lihat sudah pada pindah yang kontrak, warga sudah setuju, jadi siapa yang nolak (penggusuran)? Kalau yang nolak adalah yang punya rumah ini (Aziz), besok duluan dia dihancurin, selesai kan," kata Khrisna di Kalijodo, Jalan Kepanduan II, Jakarta Utara, Kamis (18/2) malam.
Setelah menggelar operasi cipta kondisi bersama ratusan aparat kepolisian dan TNI malam tadi, Khrisna mengklaim bahwa kawasan Kalijodo sudah kondusif keadaannya. Ia pun berharap kekondusifan Kalijodo akan bertahan hingga Pemprov DKI Jakarta melakukan penggusuran di kawasan tersebut.

"Hasil pemantauan saya Kalijodo sudah cukup kondusif malam ini, dan ini harus dijaga sampai hari H (penggusuran)," katanya.

Tak Bertemu Aziz

Saat mengunjungi Kalijodo malam tadi Khrisna tak sempat bertemu dengan Aziz yang merupakan mantan preman kawasan tersebut. Padahal, saat masih menjadi Kapolsek Penjaringan pada 2002 lalu Khrisna sempat bertemu dengan pria asal Sulawesi tersebut.

Khrisna terlihat hanya sempat mengunjungi kafe dan rumah milik Aziz di Kalijodo. Saat berada di depan Kafe Intan milik Aziz, Khrisna sempat berkata bahwa dirinya enggan bertemu Aziz lagi saat ini.

"Ngapain (bertemu Aziz)? memangnya dia siapa saya?" katanya singkat.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkata keputusan penertiban kawasan Kalijodo tak terkait dengan praktik pelacuran di sana. Bagi Ahok prostitusi tak bisa dihilangkan dengan penggusuran sebuah kawasan.

"Bagi saya Kalijodo bukan urusan prostitusi, prostitusi itu nomor dua," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta.

Ahok beralasan, alasan utama penertiban karena kawasan Kalijodo masuk dalam jalur hijau. Daerah bantaran sungai itu berstatus sebagai tanah negara dan akan dikembalikan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau.

"Makanya saya katakan bagaimana tanah negara yang diperuntukkan sebagai lahan hijau harus diambil kembali," ujarnya.

Ahok mengatakan, ada atau tidak bisnis pelacuran di Kalijodo, Pemprov DKI Jakarta tetap akan menertibkan kawasan itu. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER