Warga Kalijodo Minta Bantuan DPRD Berkomunikasi dengan Ahok

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2016 14:22 WIB
Warga Kalijodo ingin bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selama ini, menurut mereka, pemprov belum pernah mensosialisasi rencana penertiban.
Warga yang mengaku berasal dari Kalijodo mendatangi gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (19/2). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah warga Kalijodo menemui pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Jumat (19/2). Kepada para legislator, warga meminta bantuan menggagas dialog dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Rakyat di sana sudah tak sabar dan mereka ingin cepat berdialog karena Ahok pun bergerak super cepat," kata Razman di Gedung DPRD, Jumat siang.

Kuasa hukum warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, mengatakan masyarakat belum pernah berdialog dengan pemerintah provinsi jelang penertiban kawasan yang berada di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum menjalankan kebijakan yang berkaitan dengan rakyat, idealnya ada sosialisasi," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat siang.

Razman bertutur, kedatangan Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, ke Kalijodo pekan lalu tidak dapat disebut sebagai upaya sosialisasi maupun dialog.

Ia beralasan, ketika itu Rustam didampingi banyak aparatus sipil, bukan hanya Satuan Polisi Pamong Praja, tapi juga personel kepolisian. Razman juga mengkritik langkah aparatus pemerintah mengantarkan surat peringatan penertiban sambil menenteng senjata api.
Minggu (14/2), di hadapan warga Kalijodo, Rustam menjabarkan beberapa opsi penertiban Kalijodo.

Penghuni Kalijodo yang tidak tercatat dalam daftar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, akan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan kerja.

Lebih dari itu, Rustam berkata, pemerintah provinsi juga akan memfasilitasi kepulangan mereka ke kampung halaman.
Kepada CNN Indonesia, ketika itu, Rustam menyebut warga merespons opsi-opsi itu dengan positif.

"Intinya sosialisasi ini memberitahukan bahwa kami akan menutup Kalijodo dan melakukan penertiban," tuturnya.

Rustam mengklaim, tidak ada penolakan terhadap rencana penertiban dari warga maupun pengelola usaha di kawasan yang identik dengan lokalisasi pelacuran itu.

Rustam berkata, sebelum sosialisasi, pihaknya telah menjajaki komunikasi informal dengan tokoh masyarakat setempat. "Semuanya sudah dikondisikan dan diatur sejak awal," ucapnya.
(abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER