Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah CCTV dipasang di kawasan Kalijodo setelah aparat kepolisian menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di kawasan tersebut. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah bahwa CCTV tersebut dipasang atas permintaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Basuki menjelaskan empat CCTV yang dipasang di kawasan yang terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat tersebut sepenuhnya merupakan permintaan dari Polda Metro Jaya.
"CCTV itu pihak kepolisian yang minta dipasang," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok, sapaan Basuki, mengungkapkan Polda Metro Jaya bukan hanya meminta pemasangan CCTV di Kalijodo saja melainkan di seluruh wilayah DKI Jakarta. Permintaan tersebut masuk dalam program 6000 CCTV yang nantinya akan tersambung dengan sistem milik kepolisian.
Dia mengklaim sudah ada 1000 CCTV yang terpasang di Jakarta dan tersambung dengan sistem Polda Metro Jaya. Namun Ahok mengaku tak mengetahui apakah empat CCTV yang terpasang di Kalijodo termasuk dalam program 6000 CCTV tersebut.
Ahok hanya menegaskan bahwa program yang dicanangkan sejak akhir 2015 tersebut bisa terealisasi di akhir 2016 dan seluruh wilayah DKI yang terpasang CCTV bisa dipantau baik oleh kepolisian ataupun Pemprov DKI.
"Sekarang sudah 1000 yang terpasang dan targetnya akhir tahun (akan selesai)," kata dia.
Sebelumnya Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan kamera tersebut dipasang untuk mengawasi dan menjaga keamanan kawasan tersebut jelang penggusuran.
"Nanti langsung terhubung ke Polres (Jakarta Barat dan Utara) dan ke Polda juga," kata Iqbal di Kalijodo, Sabtu (20/2).
Sementara itu, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martuani Siregar mengatakan CCTV tersebut dipasang untuk melihat siapa saja pengunjung kawasan yang selama ini diduga jadi pemilik pusat lokalisasi pekerja seks komersial itu.
"CCTV ini nanti untuk identifikasi siapa saja yang akan datang kesini dan sifatnya tidak permanen," kata Martuani.
(bag)