Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil harus berurusan dengan jajaran Pemerintah Kota Surabaya lantaran ada dugaan rombongan Pemkot Bandung yang ingin melakukan studi banding mendapat penolakan dari Pemkot Surabaya. Urusan tersebut menjadi panjang setelah Emil, sapaan Ridwan, mencurahkan semuanya di akun Twitter pribadinya.
Namun begitu, Emil menolak jika ada yang mengatakan tindakannya tersebut tak pantas dilakukan oleh seorang kepala daerah terlebih seorang negarawan.
"Jika ada yang mengatakan mencuit itu tak pantas maka mereka itu jadul (kuno)," kata Emil saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/2).
Emil menjelaskan informasi yang dia sampaikan melalui akun Twitter tak ada bedanya dengan yang ada di koran, televisi, ataupun radio. Menurutnya, informasi yang ada di Twitter merupakan informasi resmi yang layak untuk dijadikan kutipan dalam berita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuitan kami ini kutipable kan? Itu adalah informasi resmi, baik itu di Facebook ataupun di Twitter," ujarnya.
"Jadi kalau ada yang ngomong cuitan itu alay atau tak layak maka paradigmanya jadul sekali."
Sebelumnya Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, menyebut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil alias Emil kekanak-kanakan. Pernyataan tersebut merupakan komentar Whisnu atas keluhan Emil terhadap Pemkot Surabaya.
"Itu kan seharusnya kan bisa disikapi dengan sikap negarawan. Kalau seperti ini kan kekanak-kanakan," tutur Whisnu di Surabaya, Rabu (24/2).
Whisnu menuturkan, sebagai seorang kepala daerah Emil dapat menjalin komunikasi secara langsung dengan petinggi Pemkot Surabaya. Ia pun menyayangkan curhat Emil via media sosial.
"Kan bisa langsung telepon Bu Risma atau mempertanyakan langsung, kenapa tidak bisa?" ucapnya.
Whisnu menuturkan, Pemkot Surabaya tidak akan menanggapi kicauan Emil secara serius. Ia justru meminta Emil meminta maaf secara terbuka kepada Pemkot Surabaya.
(pit)