Lulung: Ahok Cuma Teriak Berantas Korupsi

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Kamis, 25 Feb 2016 19:20 WIB
Menurut Lulung, jika Pemprov DKI melakukan verifikasi sebelum lelang, serentetan korupsi yang sekarang diusut Polri tidak akan terjadi.
Anggota DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), meminta untuk mempercepat penyidikan kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras, Rabu, 17 Februari 2016. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung menyindir Gubernur Basuki Tjahaja Purnama usai diperiksa di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Kamis (25/2).

"Selama ini Gubernur kita cuma teriak berantas korupsi, konsep yang saya ajarkan itu harus melakukan pencegahan supaya tidak ada korupsi," ujarnya ketika hendak meninggalkan lokasi.

Pernyataan ini terkait dengan klaimnya yang menyebut Gubernur bernama kecil Ahok itu tidak memverifikasi hasil evaluasi anggaran perubahan 2014 dari Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klaim itu oleh Lulung dibuktikan lewat sejilid dokumen yang dia bawa. Dia mengaku optimistis penyidik akan menindaklanjuti bukti tersebut.

"Penyidik sampai bilang, 'Pak Lulung kok bisa dapat ini?'" kata Lulung. "Ada orang baik yang kasih saya ini, artinya ini jalan Allah."

Dia mengatakan jika pemerintah eksekutif melakukan verifikasi sebelum lelang, serentetan korupsi yang sekarang diusut Polri tidak akan terjadi.

Lulung diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi alat cetak dan pindai di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Dalam kasus ini sudah ada satu tersangka yang ditetapkan yakni bos PT Tirta Marta Wisesa berinisial GM.

Perbuatannya diduga merugikan negara hingga Rp67 miliar. Penyidik menyebut tindak pidana dalam kasus ini dilakukan dengan modus penyalahgunaan wewenang, tapi tidak merinci.

Kasus ini adalah pengembangan dari kasus korupsi pengadaan alat catu daya listrik atau uninterruptible power supply (UPS) yang sudah menjerat lima orang tersangka. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER