Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tidak menemukan fakta bahwa masjid di Jakarta dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menjaring calon pengikut Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Meski demikian, Luhut berkata, pengajian di beberapa masjid di Jakarta menyiarkan paham yang tergolong radikal.
"Bukan untuk rekrutmen. Kami sudah mencari tahu, memang ada yang berkhotbah untuk memberikan penjelasan (tentang paham radikal)," ujarnya di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menuturkan, pemerintah telah memiliki sejumlah cara untuk mencegah terulangnya pengajian yang berisikan ideologi radikal.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu berujar, pemerintah tidak akan lagi mengeluarkan izin bagi para penyelenggara pengajian tersebut. "Orang-orang itu tidak akan kami izinkan khotbah lagi di situ," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Australian Broadcasting Corporation (ABC) menerbitkan artikel yang bercerita tentang lima masjid di Jakarta yang menjadi sarana rekrutmen kader ISIS.
Dua dari lima tempat ibadah itu adalah Masjid Al-Fataa di Kelurahan Menteng dan Masjid As Syuhada di Kelurahan Gunung Sahari Utara.
(pit)