Sebanyak 5.000 Personel Gabungan Amankan Penertiban Kalijodo

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 16:58 WIB
Meski sebagian warga sudah meninggalkan kawasan Kalijodo, namun masih ada warga yang tetap tinggal dan tidak mengindahkan surat peringatan dari Pemprov DKI.
Sebanyak 5.000 personel gabungan akan diterjunkan untuk mengawal penertiban di kawasan Kalijodo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan bakal menerjunkan sekitar 5.000 personel gabungan dari kepolisian, tentara, dan satuan polisi pamong praja untuk menertibkan kawasan Kalijodo.

Tito menegaskan jumlah ribuan personel diturunkan lantaran mereka tak mau menganggap remeh potensi perlawanan yang kemungkinan bisa terjadi di lapangan.

"Kami tak mau menganggap remeh. Kami tak masuk ke dalam karena yang masuk adalah Satpol PP dan alat berat. TNI dan Polri membantu di sekeliling area," kata Tito usai melakukan rapat koordinasi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/2).
Menurut Tito, sampai saat ini masih ada sejumlah warga yang tetap tinggal di Kalijodo dan tak mengindahkan surat peringatan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi saat ini sebagian besar sudah kosong dan ada yang membongkar masing-masing. Namun ada beberapa yang masih di sana dan kami harap Ahad sudah klir," kata Tito.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan Satpol PP yang bertugas dalam penertiban nantinya akan bergerak di barisan terdepan. "(Jumlahnya) kira-kira ada 2.000 personel," kata Ahok, sapaan Basuki.
Pemprov DKI Jakarta menggelar rapat koordinasi terkait penertiban kawasan Kalijodo di Balai Kota DKI. Rapat yang dipimpin oleh Ahok itu diikuti oleh sejumlah instansi terkait, termasuk jajaran Polda Metro Jaya.

Menurut Ahok, rapat digelar untuk membahas potensi konflik yang bisa saja terjadi saat penertiban dilakukan. Ahok berharap resistensi semacam itu tidak akan terjadi.

"Ini rapat terakhir untuk persiapan, dan tentunya kami tak ingin ada kekerasan," kata Ahok.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER