Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus kanker di Jayapura berjumlah semakin tinggi dibandingkan dengan beberapa kasus penyakit menular lainnya.
Konsultan kanker, Dr. Putu Agus Suwarta, di Jayapura, Jumat (26/2), mengatakan, setiap bulannya terdapat sepuluh penderita kanker baru di sana. Dia membandingkan, di kota Surabaya ada 800 penderita kanker baru dalam setahun.
Namun secara keseluruhan, angka kematian akibat kanker di seluruh dunia memang terus meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ngomong dua menit saja ini ada satu ibu sudah ada yang meninggal akibat kanker serviks," kata dokter Putu.
Dokter Putu dapat menyimpulkan demikian, karena kini semenjak enam bulan kedatangannya di Jayapira, sudah ada 50 kasus kanker yang ditangani.
"Meski kanker bukanlah penyakit yang menular dan hanya tergolong epidemis, penyakit kanker terbilang ganas karena membunuh secara perlahan," ujar dokter Putu.
Walau angka kasus kematian akibat kanker semakin tinggi, namun pihaknya mengaku tidak punya alat kemotrapi yang memadai di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura.
Untuk itu, lanjut dokter Putu, adanya informasi pencegahan dini terhadap kanker dirasa mampu mengurangi jumlah kematian yang tinggi.
Menurutnya, Pemda belum memberi perhatian khusus terhadap masyarakat untuk mengatasi penyakit kanker yang bisa membunuh secara perlahan, apalagi kanker anak.
"Harusnya Pemda bisa lebih terbuka, bahwa kematian kanker itu jauh lebih besar dari TBC, AIDS dan kematian lalu intas," tegasnya.
"Bagaimana kalau ibu kena kanker serviks akibat pendarahan sehingga tidak bisa mengurus kekuarga, bagaimana kalau bapaknya terkena kanker mesoparing sehingga tidak bisa mencari nafkah untuk keluargannya, bagaimana seorang saudara bila terkena kanker kulit. Semua akan kacau bila ada satu anggota keluarga kena kanker," kata dokter Putu.
Ditempat terpisah, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Papua, Regina Karma belum lama ini mengatakan pencegahan kanker secara dini masyarakat bisa hidup sehat.
"Menghindari kanker dengan hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan yang sehat seperti banyak makan sayur, buah, rajin olahraga dan tidur teratur agar bisa mengatur masa depannya," kata Regina.
(ard)