Setya Novanto Anggap Calon Ketum Golkar dari Kosgoro Terbaik

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Feb 2016 16:25 WIB
Setya Novanto mengatakan calon yang diusulkan KOSGORO 1957 belum tentu bisa lolos di penyaringan yang dilakukan Partai Golkar.
(CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bendahara Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto menjadi salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar yang diusulkan oleh KOSGORO (Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong) 1957. Menurut Setya, seluruh calon Ketum Golkar yang diusulkan KOSGORO 1957 merupakan calon-calon terbaik.

"Saya sangat menghargai apa yang diberikan oleh pihak KOSGORO dan ini adalah calon-calon terbaik," kata Setya saat ditemui di Ancol, Sabtu (27/2).

Sebagai catatan, KOSGORO 1957 yang merupakan salah satu pendiri Partai Golkar, akan mencalonkan lima orang untuk bisa maju menjadi Ketum Partai Golkar. Keempatnya adalah Setya Novanto, Idrus Marham, Airlangga Hartarto, dan Syahrul Yasin Limpo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setya mengungkapkan tak mau berpikir macam-macam terkait pencalonan terhadap dirinya. Menurutnya KOSGORO 1957 pasti akan mengusung calon terbaik untuk maju di pemilihan Ketum Partai Golkar nanti.
"KOSGORO ini adalah bagian dari Trikarya dan pasti memberikan kontribusi besar bagi Golkar," ujar dia.

Setya pun mengatakan bahwa calon yang diusulkan KOSGORO 1957 belum tentu bisa lolos di penyaringan yang dilakukan Partai Golkar. Hal tersebut dikarenakan Partai Golkat akan melakukan pengujian terlebih dahulu.
"Di pengujian itulah Partai Golkar akan menguji siapapun demi kepentingan Partai Golkar dan saya rasa calon-calon ini akan memberikan kontribusi besar."

Sebelumnya, rapat pengurus harian Partai Golkar yang digelar Selasa (22/2), menghasilkan beberapa usulan, di antaranya mengenai kepanitiaan, waktu dan tempat, serta tata cara pemilihan calon ketua umum dalam musyawarah nasional (Munas).

Terkait pemilihan calon ketua umum, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyatakan, dalam rapat diusulkan bahwa penggunaan surat dukungan sebagai sebuah syarat, diubah dengan pemilihan langsung secara tertutup dalam dua tahap.

"Surat dukungan tidak akan digunakan dalam munas, tapi dilakukan melalui pemilihan tertutup, dalam dua tahap," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (23/2) dini hari. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER