Apel Pengamanan OKI, Panglima Minta Indikasi Teror Diwaspadai

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 09:46 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan anak buahnya tak memberi kompromi pada setiap bentuk potensi gangguan keamanan.
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mengecek kesiapan senjata tempur saat Apel Kesiapan Pengamanan KTT OKI ke-5, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia menggelar apel pasukan pengamanan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta. KTT OKI akan digelar pada 6 - 7 Maret 2016 di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam sambutannya mengatakan, pengamanan KTT OKI merupakan tugas kehormatan sekaligus kepercayaan yang mengandung misi diplomatik.

Untuk itu, Gatot menginstruksikan untuk tidak memberi kompromi terhadap setiap bentuk potensi kerawanan keamanan.

"Jangan sekali-kali memberi kompromi terhadap setiap gelagat dan indikasi yang mengundang kerawanan. Waspadai secara cermat setiap langkah antisipasi, terutama terahadap indikasi aksi terorisme," kata Gatot di Lapangan Monas, Selasa (1/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Gatot menginstruksikan agar tindakan preventif dikedepankan. Namun, jika sudah ada bentuk potensi ancaman, maka tindakan represif harus dilakukan secara tegas dan tanpa kompromi.

Pengamanan KTT Luar Biasa OKI sendiri langsung dipimpin di bawah mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut.

"Saya sendiri akan memimpin bersama unsur pengamanan baik Pangdam Jaya maupun Kapolda," kata Gatot.

Setelah menutup apel, Gatot yang ditemani Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, dan Kepala Korps Brimob Polri Inspektur Jenderal Murad Ismail berkeliling memeriksa kesiapan pasukan.

Setiap pasukan dan alat utama sistem senjata (alutsista) yang ada diperiksa secara seksama oleh Gatot, seperti helikopter tempur, kendaraan tempur dan senjata. Tampak pasukan elit TNI seperti Kopassus, Kopaskhas, Detasemen 90 Bravo turut mengikuti apel.

OKI pada tahun ini mengundang 56 kepala negara dan pemerintahan, dan empat negara pengamat yakni Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa

Pasukan TNI dari unsur gabungan yang dilibatkan sebanyak 10.150 personel. Sementarasatuan tugas pengamanan VIP Polri terdiri dari 5.578 personel. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER