Fahri: Jokowi Harus Bisa Selesaikan Masalah Internal Kabinet

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mar 2016 00:45 WIB
Fahri Hamzah menilai seharusnya Presiden Joko Widodo bisa menyelesaikan silang pendapat antarmenteri terkait rencana pengembangan Blok Masela, secara internal.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Jokwoi harusnya bisa membereskan masalah blok Masela secara internal di Kabinet Kerja. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai seharusnya Presiden Joko Widodo bisa menyelesaikan silang pendapat antarmenteri terkait rencana pengembangan Blok Masela, secara internal.

Menurutnya, perdebatan antarmenteri tidak seharusnya menjadi opini yang berkembang di publik. Terlebih, isu yang didebatkan, tidak substansial.

"Jadi harusnya presiden itu kalau ada masalah selesaikan di dalam. Kalau ada kabar gembira umumkan ke publik," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu melihat selama ini Presiden Joko Widodo jarang memberikan kabar baik kepada publik. Sehingga, opini publik terbentuk terhadap keburukan yang terjadi di pemerintahan.

Fahri menegaskan seharusnya presiden tidak mengungkapkan problem internal ke publik. Hal itu, kata dia, menguatkan kekhawatiran bahwa terdapat kelemahan kepemimpinan presiden dan mendatangkan pesimisme.

"Ini mendatangkan pesimisme tidak saja publik, tapi juga market," ujar Fahri.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPR RI Ade Komarudin. Dia menyatakan silang pendapat antarmenteri tidak dipertontonkan ke publik. Ada pun silang pendapat boleh dilakukan secara internal dan sebelum keputusan kebijakan diambil.

"Kalau ada perbedaan pendapat itu sebaiknya tidak terbuka. Dalam proses pengambilan keputusan kebijakan itu harus berdebat, tidak boleh yes man. Tetapi kalau sudah kebijakan, keputusan kabinet, ya harus kompak," ujar Ade.

Menurut Ade, jika sudah menjadi keputusan bersama, seluruh menteri harus kompak mematuhinya. Hal itu kata dia sebagai bentuk keharmonisan dan kekompakan kabinet. Sebab perdebatan di publik menimbulkan dampak yang tidak baik.

"Dampaknya ya nggak bagus. Saya cuma bisa mengimbau soal itu. Sebaiknya kalau keputusan sudah diputuskan bersama-sama di kabinet, tidak boleh berdebat di publik. Kalau mau berdebat dalam rapat kabinet," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengultimatum para pembantunya di Kabinet Kerja untuk tidak lagi meributkan masa depan pengembangan blok Masela di ruang publik, khususnya di media sosial.

Menurutnya, sikap beda pendapat dan saling kritik sejumlah menteri belakangan ini tidak dapat ditoleransi dan akan menjadi bahan evaluasi kinerja personal.

Juru Bicara Presiden, Johan Budi mengatakan Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinannya atas beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini, di mana beberapa menteri seolah saling menyerang di ruang publik.

“Tentu Presiden tidak senang dengan situasi yang seperti itu. Kembali, beliau menegaskan kepada para menteri agar tolong ini dihentikan,” kata Johan Budi di Kantor Staf Presiden. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER