Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Indonesia Joko Widodo memutuskan, seluruh destinasi wisata Indonesia harus memiliki gerbang masuk yang mencerminkan kebudayaan di lokasi destinasi wisata tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan berkata, Jokowi mengambil kebijakan tersebut usai mengunjungi Danau Toba di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara awal pekan ini.
Luhut bertutur, Jokowi menganggap arstitektur di sekitar pintu masuk destinasi wisata seharusnya tidak modern, melainkan berdesain kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan elok jika datang ke destinasi wisata, arsitekturnya tidak yang aneh-aneh," kata Luhut saat ditemui di Pekanbaru, Rabu (2/3).
Luhut mengatakan, ucapan itu dia dengar langsung dari Jokowi. Mantan Kepala Staf Presiden itu berkata, Jokowi secara khusus memintanya menjadi pendamping presiden selama kunjungan ke Sumatera Utara.
Menurut Luhut, keputusan Jokowi tersebut tak hanya berlaku di Danau Toba saja tapi juga di daerah lain, seperti Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
"Jadi arsitektur bangunan sebelum masuk ke Borobudur itu sudah berarsitektur jawa dan jangan diganti modern. Itu semua agar membawa nuansa Indonesia kepada para turis," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, sebagaimana dikutip dari Antara, menyebutkan, Danau Toba adalah salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia.
Selain Danau Toba, sembilan destinasi lainnya adalah Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang.
Dalam rapat terbatas pada 2 Februari 2016, Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Pariwisata, pengembangan Danau Toba harus dilakukan dengan menguatkan konektivitas dan aksesibilitas, seperti bandara, jalan atau pelabuhan.
"Saya juga menekankan agar disiapkan branding untuk pemasaran, pelayanan yang berstandar internasional, atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, dan desain yang menarik yang mempunyai kelas," kata Jokowi dalam ratas.
(abm)