Dampak Gempa, Tim Basarnas di Mentawai Hilang Kontak

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 20:55 WIB
Hingga kini 10 personel Basarnas yang berjaga di Kepulauan Mentawai belum bisa dihubungi baik melalui radio maupun handphone.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI FHB Soelistyo kehilangan kontak dengan tim Basarnas yang berjaga di Kepulauan Mentawai. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan SAR Nasional FHB Soelistyo mengungkapkan masih terus mencoba untuk melakukan komunikasi dengan tim Basarnar yang berada di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Menurutnya, pascagempa, 10 personel Basarnas tidak bisa dihubungi.

"Kami punya pos di sana berisi 10 orang, sampai sekarang belum bisa dihubungi. Padahal kontak masih terjaga sampai tadi sore," kata Soelistyo kepada CNN Indonesia, Rabu (2/3).
Pihaknya mengaku terus memantau perkembangan yang ada, termasuk di Kota Padang. "Mudah-mudahan dampaknya tidak terlalu besar. Pesonel tidak bisa dihubungi, baik lewat radio atau handphone," jelasnya.Lihat juga:
Gempa berkekuatan 8,3 SR terjadi di 682 kilometer Barat Daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer berpotensi tsunami.

"Gempa terjadi pukul 19:49:41 WIB,Lok:5.16 LS,94.05 BT, pada 2 Maret 2016. Potensi Tsunami," kata Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia kepada CNN Indonesia, Rabu (2/2).
Dari pemutakhiran informasi yang diperoleh BNPB, peringatan dini tsunami telah dikeluarkan di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, dan Lampung. Gempa terjadi juga 19:49:47 WIB, dengan koordinat 92 LS, 94.39 BT, dengan kedalaman 10 kilometer magnitude 7,8 SR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER