Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan korban kecelakaan Kapal Motor Marina Baru 2 diperkirakan mengarah ke Teluk Bone bagian utara, Sulawesi Selatan. Hal itu dipastikan berdasarkan pantauan tim Badan Search and Rescue (SAR) Nasional.
Kepala Basarnas F. Henry Bambang Soelistyo mengatakan timnya telah menyisir keberadaan korban ke arah utara sejak kemarin. Dari hasil pencarian itu, Basarnas menemukan empat korban tambahan pada Selasa (22/12) pukul 22.30 WITA.
"Sekarang ini sudah mengarah ke utara dari tempat kejadian Teluk Bone bagian utara, di Kabupaten Luwu Utara, Tanjung Ringgit Kolaka Utara," kata Soelistyo di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soelistyo memastikan bahwa teknologi yang dimiliki timnya cukup ampuh mendeteksi keberadaan korban. Sejauh ini, katanya, tidak ada masalah dalam penggunaan teknologi.
"Tidak ada masalah. Perhitungan sudah ada. Kami punya aplikasi SAR Mapping," katanya.
Soelistyo menjelaskan, aplikasi itu mampu memperkirakan tempat kejadian, arah arus laut, persebaran orang dan barang yang terapung. Perhitungan itu cukup membantu dalam menemukan sektor pencarian.
"Ternyata hitungan kami dicek dengan pesawat CN 235 Angkatan Udara dan memang ada di situ," katanya.
Soelistyo menyatakan, seluruh korban selamat maupun meninggal dibawa ke Rumah Sakit Siwa. Rumah sakit itu dinilai siap secara prosedur maupun proses penanganan korban, termasuk menyiapkan ruangan pada waktu jenazah dibawa ke rumah sakit hingga tim DVI.
"Saya kemarin lihat sendiri di Rumah Sakit Siwa, dari Kepala Rumah Sakit sampai stafnya mereka sudah siap," ujarnya.
Sabtu (19/12) pekan lalu, KM Marina Baru 2 mengalami kecelakaan dihantam badai di Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Peristiwa itu terjadi pada pukul 15.50 WITA. Kala itu, kapal tersebut membawa penumpang sebanyak 116 orang.
Jumlah korban yang berhasil dievakuasi hingga saat ini sebanyak 47 orang. Dari keseluruhan korban yang dievakuasi, 40 orang selamat, termasuk empat orang ABK, dan tujuh orang lainnya meninggal.
(meg)