Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional pusat terus berupaya menjalin komunikasi dengan tim SAR di areal lokasi gempa di pesisir Mentawai.
"Sejauh ini kami belum dapat info dari kantor atau juga dari Pos SAR di Mentawai. Kami komunikasi lewat radio," ujar Deputi Bidang Operasi Badan SAR Nasional Mayor Jenderal Heronimus Guru saat dikonfirmasi Rabu malam (2/3).
Kepala Basarnas FHB Soelistyo mengungkapkan masih terus mencoba untuk melakukan komunikasi dengan tim Basarnas yang berada di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Menurutnya, pascagempa, 10 personel Basarnas tidak bisa dihubungi.
"Kami punya pos di sana berisi 10 orang, sampai sekarang belum bisa dihubungi. Padahal kontak masih terjaga sampai tadi sore," kata Soelistyo kepada CNN Indonesia, Rabu (2/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya mengaku terus memantau perkembangan yang ada, termasuk di Kota Padang. "Mudah-mudahan dampaknya tidak terlalu besar. Pesonel tidak bisa dihubungi, baik lewat radio atau handphone," jelasnya.
Gempa berkekuatan 8,3 SR terjadi di 682 kilometer Barat Daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer berpotensi tsunami.
"Gempa terjadi pukul 19:49:41 WIB,Lok:5.16 LS,94.05 BT, pada 2 Maret 2016. Potensi Tsunami," kata Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dari pemutakhiran informasi yang diperoleh BNPB, peringatan dini tsunami telah dikeluarkan di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, dan Lampung. Gempa terjadi juga 19:49:47 WIB, dengan koordinat 92 LS, 94.39 BT, dengan kedalaman 10 kilometer magnitude 7,8 SR.
(gil)