PLN-Telkom Diperiksa Soal Kulit Kabel di Selokan Air Jakarta

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 11:45 WIB
Hari ini penyidik akan kembali turun ke lokasi penemuan kulit kabel untuk mengumpulkan bukti. Sejauh ini ada banyak dugaan dari penemuan kabel itu.
Petugas mengoperasikan alat berat untuk merapikan tumpukan sampah kulit kabel listrik di tempat penampungan gudang kendaraan berat Sudin Tata Air Jakarta Pusat, Bendungan Hilir, Jakarta, Kamis (3/3). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berencana kembali memeriksa beberapa pihak dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) terkait dengan keberadaan kulit kabel di saluran air di kawasan Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono menyatakan, waktu dan tempat pemeriksaaan belum bisa dipastikan. Namun, ia menegaskan, pihak PLN dan Telkom diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi atas kasus tersebut.

"Pemeriksaan benar dilakukan, terkait bungkusan kabel. Pemeriksaan mereka (PLN dan Telkom) sebagai saksi," ujar Mujiyono ketika dihubungi media, Jumat (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mujiyono mengatakan, hari ini penyidik akan kembali turun ke lokasi penemuan kulit kabel untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait keberadaan kulit kabel tersebut. Ada banyak dugaan yang timbul dari penemuan kabel tersebut, mulai dari sabotase hingga pencurian.

Lebih lanjut, Ia mengaku semalam penyidik telah memeriksa sejumlah pihak dari PLN dan Telkom. Namun, karena alasan masih dalam tahap penyelidikan, ia enggan menjelaskan hasilnya.

"Semalam dari PLN dan Telkom juga sudah kita periksa. Hasilnya masih belum bisa kita sampaikan," ujarnya.

Sebelumnya Gubernur DKI JAkarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapatkan laporan adanya sampah-sampah yang memenuhi solokan di pusat Jakarta. "Di depan ini (dekat Gedung Kementerian ESDM) gila sekali, siapa yang memasukkan kulit kabel listrik sebegitu banyak ke dalam got," kata Ahok di Jakarta.

Menurut Ahok, kejadian di dekat Gedung ESDM tersebut hampir serupa dengan yang pernah terjadi di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Ahok menjelaskan kejadian semacam ini dimaksudkan untuk menaikkan isu bahwa kompleks Istana Kepresidenan akan tenggelam jika tak segera dibenahi. Menurut Ahok, adanya sampah-sampah itu bisa jadi perbuatan dari orang yang iseng.

"Ini satu truk loh (jumlah sampah kulit kabel) dan persis di samping kantor ESDM, ini juga bukan sisa. Siapa yang iseng sebenarnya," kata Ahok.

Sementara itu, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menduga tumpukan kulit kabel di beberapa selokan di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, bukan karena sabotase, namun disebabkan alasan ekonomi. Dia mengatakan tingginya biaya operasional menjadi alasan kulit kabel dibuang di selokan.

"Kenapa kabel itu tidak diangkat, karena biaya angkatnya besar dibanding biaya kabel itu sendiri. Sehingga dibiarkan bisa saja," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/3). (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER