Jakarta, CNN Indonesia -- General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Ketapang, M. Yusuf Hadi, mengungkapkan kapal Lct Rafelia diberangkatkan dari Pelabuhan Gilimanuk pukul 12.30 WITA dengan tujuan Pelabuhan Ketapang.
"Pukul 12.45 WITA, nahkoda ada komunikasi dengan kami bahwa posisi kapal mengalami kemiringan kurang lebih 10 derajat," kata Yusuf saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (4/3).
Setelah mengetahui hal itu, pihaknya menanyakan keadaan di atas kapal kepada nahkoda. Menurut penjelasan nahkoda, kapal berpotensi miring lebih drastis lagi pada saat itu. Pihaknya kemudian menyarankan agar dilakukan tindakan penyelamatan berupa kapal mendekati pantai terdekat.
"Nahkoda setelah itu menghubungi manajemen Kapal Rafelia, meminta izin untuk melakukan pendaratan atau sandar darurat," ujar Yusuf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak manajemen, kata Yusuf, memperbolehkan tindakan sandar darurat yang diminta oleh nahkoda Kapal Revalia. Sayangnya, belum berhasil melakukan sandar darurat, kapal terlanjur tenggelam.
"Proses dia (kapal) bergerak dari tengah itu ke posisi pantai rupanya cukup drastis sudut kemiringannya, sehingga pukul 13.09 WITA tepatnya, kapal seluruhnya tenggelam," ucap Yusuf.
Hingga kini, proses evakuasi masih terus dilakukan. Yusuf menjelaskan lokasi kapal tenggelam berada di belakang Hotel Banyu Biru Bali Beach. "Kurang lebih 200 meter dari bibir pantai," katanya.
Selain itu, Yusuf mengatakan pengendali trayek juga telah meminta seluruh kapal tank berada di wilayah perairan tersebut untuk mendekat ke lokasi tenggelamnya Kapal Rafelia.
"Semua tim tanggap darurat sedang bekerja. Pada saat itu pengendali trayek meminta seluruh kapal yang terdekat, dengan Revalia agar merapat untuk membantu mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Yusuf.
Sejauh ini, kata Yusuf pihaknya masih menunggu informasi yang diberikan oleh Syahbandar sebagai penanggungjawab keselamatan kapal.
Sedikitnya 71 penumpang telah dievakuasi dari Kapal Lct Revalia yang berlayar dari Gilimanuk-Ketapang dan tenggelam tidak jauh dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (4/3) siang.
Informasi yang diperoleh CNN Indonesia, melalui cuitan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Annas mengatakan, pencarian terus dilakukan. Pengerahan bantuan pun dilakukan oleh semua pihak, baik nelayan, TNI, Polri dan Basarnas.
Azwar mengatakan hingga kini, nahkoda, satu mualim dan ibu berseta anaknya masih terus dicari.
"71 orang sudah dievakuasi. Nahkoda, mualim 1, Ibu dan anak msh dicari. Saat ini proses evakuasi masih dilangsungkan. Semua sumberdaya dikerahkan, kapal di pelabuhan, kapal nelayan, TNI, Polri, dan lainnya. Mohon doa."
(pit)