Mabes Polri Jamin Bantu Buru Labora Sitorus

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 17:57 WIB
Mabes Polri berkoordinasi dengan Polda Papua Barat dan Polres Sorong terkait kaburnya Labora, polisi terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang.
Mabes Polri berkoordinasi dengan Polda Papua Barat dan Polres Sorong terkait kaburnya Labora, polisi yang jadi terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia akan membantu mengejar Labora Sitorus, mantan anggota Polres Raja Ampat yang divonis 15 tahun penjara atas kasus pembalakan liar dan pencucian uang.

Labora sudah kabur ketika 600 petugas gabungan dari Kepolisian, TNI, dan Lembaga Pemasyarakatan menjemput ke rumahnya di Sorong, Papua Barat. Dia semula hendak dibawa ke Penjara Cipinang, Jakarta.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan operasi perburuan terhadap Labora ditangani oleh Kepolisian Resor setempat, yakni Polres Sorong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski saat ini Jakarta belum menurunkan personel untuk membantu mengejar Labora, Mabes Polri terus berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Papua Barat yang kemudian meneruskan koordinasi itu dengan Polres Sorong.

“(Bantuan) tergantung permintaan Kapolda Papua. Kalau butuh bantuan, kami akan kirim,” ujar Agus kepada CNNIndonesia.com, Jumat (4/3).
Soal status Labora, Kepolisian menyerahkannya kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM sebagai lembaga yang berwenang.

“Statusnya menjalani hukuman, narapidana, sehingga bukan lagi wewenang Polri,” kata Agus.

Soal keanggotaan Labora di Kepolisian, Agus belum tahu apakah dia sudah menjalani sidang kode etik atau belum.

"Pemecatan harus melalui sidang etik. Tidak serta-merta pecat. Begitu (putusan) inkrah, akan menjalani sidang kode etik. Dilihat bagaimana rekomendasinya," kata Agus.

Kepala Polres Sorong, Ajun Komisaris Besar Karimudin Ritonga, ketika dihubungi dari Jakarta mengatakan pihaknya masih mengejar Labora.

"Ketika didatangi ke rumahnya di Tampa Garam, dia sudah tidak ada. Tapi kami yakin dia masih ada di Sorong," kata Karimudin.
Sejak tahun 2015, Labora diizinkan menjalani terapi bermetode oksigen di Rumah Sakit Raja Ampat. Ia juga pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina, Sorong.

Namun sejak saat itu pula, Labora disebut menyalahgunakan izin itu untuk pulang ke rumahnya.

Hari ini ketika hendak dijemput dari kediamannya di Tampa Garam, Labora tidak ditemukan.
Ini bukan kali pertama Labora menyulitkan aparat. Sebelumnya, eksekusi Labora juga tidak berlangsung mulus karena dia dilindungi warga sekitar tempat tinggalnya.

Labora dianggap berjasa karena kerap berderma di lingkungan tempat tinggalnya. Dia misalnya membangun gereja-gereja di Sorong. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER