Pekanbaru, CNN Indonesia -- Kebakaran melanda puluhan hektare lahan yang berada tidak jauh dari Bandar Udara Pinang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau, Sabtu (5/3). Saat ini, petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat tengah berusaha memadamkan api di lahan yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pagar luar batas bandara.
"Belum tahu berapa luas kebakarannya, tapi prediksi saya puluhan hektare," kata Kepala BPBD Kota Dumai Tengku Ismed dihubungi
Antara dari Pekanbaru.
Ismed menjelaskan, kebakaran serupa sempat melanda lokasi tersebut dan telah dipadamkan. Kebakaran kembali terjadi diduga karena lokasi itu adalah lahan gambut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Api belum berhasil dipadamkan karena petugas kesulitan menjangkau lokasi kebakaran dan faktor cuaca yang cukup terik. Untuk mengatasi hambatan itu, Ismed mengatakan telah meminta bantuan BPBD Provinsi Riau agar dilakukan bom air (
water bombing) dengan menggunakan helikopter.
"Selain memadamkan api, kami juga masih berupaya mengumpulkan informasi titik sumber air terdekat," ujarnya.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan, pihaknya belum akan mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat terkait kebakaran yang telah melanda sejumlah wilayah di Dumai. Pemprov Riau masih mengupayakan pemadaman dengan sumber daya yang ada.
Dia menjelaskan, sejauh ini dua daerah ditetapkan berstatus siaga darurat kebakaran lahan. "Mungkin jika ada dua lagi daerah yang menetapkan status yang sama, akan kami pertimbangkan pengajuan bantuan ke pusat," kata dia.
Menurut Arsyadjuliandi, saat ini Riau masih memiliki anggaran sekitar Rp100 miliar yang tersebar di beberapa SKPD untuk dapat dimanfaatkan dalam menanggulangi kebakaran lahan.
Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan, petugas gabungan pemadam telah mendapat bantuan helikopter jenis Puma dari perusahaan grup Sinar Mas. Helikopter itu dapat mengangkut sekitar 4 ribu liter untuk melakukan
water bombing.
"Pihak Sinar Mas memberikan bantuan heli jenis Puma yang bisa untuk membantu melakukan pemadaman," kata Edwar seperti dilansir
detikcom.
Edwar juga menyatakan, dibutuhkan setidaknya lima kabupaten untuk dapat menetapkan status siaga darurat di tingkat provinsi. Hal itu dilakukan agar dapat ditentukan langkah penanganan selanjutnya, termasuk meminta bantuan kepada pemerintah pusat.
"Jika lima kabupaten menetapkan siaga darurat, maka ini akan menjadi pertimbangan di tingkat provinsi untuk menentukan statusnya," ujarnya.
Hingga saat ini, dua kabupaten telah menetapkan status siaga kebakaran lahan dan hutan yakni Bengkalis dan Meranti. Kota Dumai, Kabupaten Rohil, dan Kabupaten Pelalawan dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menetapkan status serupa.