Ahok Duga Pencurian Kabel Buat Tanah Jakarta Ambruk

Alfani Roosy Andinni | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2016 11:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama sudah mendapat laporan soal dugaan kasus pencurian kabel bawah tanah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama sudah mendapat laporan soal dugaan kasus pencurian kabel bawah tanah.(CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan pihaknya telah mendapat laporan soal dugaan kasus pencurian kabel bawah tanah.

Dia mengatakan dalam melakukan aksinya, pencuri kabel juga merusak lapisan tanah yang ada di terowongan gorong-gorong. Menurut Ahok, sapaan Basuki, hal itu yang membuat tanah Jakarta ambruk.

"Mereka juga rusak banyak terowongan kita. Maka bisa tanah di Jakata tiba-tiba ambruk karena mereka bongkar. Kan air masuk ke dalem, gerus ke dalam," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mendapatkan laporan bahwa pencurian kabel diduga dilakukan secara bergerombol.

"Kabel-kabel lama dicuri, mereka kerjain di dalam. Tembaga sama timahnya. Kabelnya dan bungkusnya murah, ditinggal," tuturnya.

Dalam penyidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya bersama pemprov DKI Jakarta, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom, memang ditemukan berbagai benda tak lazim dalam saluran seperti gergaji besi, senter kepala, linggis, kantong-kantong belas makanan, dan sisa potongan kabel.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mujiyono menduga barang-barang itu tertinggal dalam saluran usai pencuri kabel melakukan aksinya.

"Kami simpulkan sementara telah terjadi tindak pidana pencurian pemberatan berupa pencurian kabel di bawah tanah," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/3).

Untuk memastikan hal tersebut, Mujiyono telah menerjunkan tim yang melakukan penggalian sedalam tiga meter untuk mengambil tumpukan kabel.

"Kami masih menunggu hasil lab untuk memastikan kabel itu apakah punya PLN atau Telkom," tutur Mujiyono.

Kabel-kabel itu, menurut Mujiyono telah berada di dalam saluran selama bertahun-tahun. Menumpuknya kabel-kabel inilah yang membuat saluran menjadi tersumbat.

Mujiyono pun tak menutup kemungkinan adanya lokasi selain di Jalan Medan Merdeka Selatan yang dipenuhi tumpukan kabel.

"Ada kemungkinan di lokasi lain, sekarang sedang kami dalami. Kami selidiki bersama Dinas Tata Air," ujarnya.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER