Menteri Susi: Kapal Asing Ilegal Ditangkap, Indonesia Makmur

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2016 11:55 WIB
Susi mengatakan pertumbuhan sektor perikanan meningkat jadi 8,96 persen sejak kapal-kapal asing ilegal yang memasuki perairan nusantara ditindak tegas.
Menteri Susi mengatakan pertumbuhan sektor perikanan meningkat sejak pemerintah menindak tegas kapal-kapal asing ilegal yang memasuki perairan Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pangandaran, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengatakan pertumbuhan sektor perikanan Indonesia meningkat sejak pemerintah menindak tegas kapal-kapal asing ilegal yang beroperasi di perairan nusantara.

"Pertumbuhan ekonomi Gross Domestic Product perikanan, sejak ditertibkannya kapal-kapal illegal fishing asing ini, tumbuh menjadi 8,96 persen," ujar Susi di Pangandaran, Jawa Barat, Senin (14/3), saat hendak menyaksikan penenggelaman Fishing Vessel (FV) Viking, kapal pencuri ikan lintas negara.

Peningkatan di sektor perikanan ini, kata Susi, merupakan penyeimbang dari penurunan di pertanian dan pangan, serta menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam memberantas praktik pencurian ikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini keseriusan dalam memastikan sumber daya perikanan Indonesia selalu ada, selalu tersedia, dan masyarakat bisa menikmati, mengambil, serta menjualnya," kata Susi.
Penindakan pencurian kapal ilegal, ujar Susi, ialah solusi atas persoalan ekonomi yang masih mendera rakyat Indonesia. Menurutnya, pemerintah tak bisa memanjakan masyarakat dengan hanya memberikan bantuan tunai.

“Pemerintah tidak mungkin membagikan uang tunai kepada tiap keluarga setiap hari. Yang bisa pemerintah lakukan hanya menjaga keberlanjutan sumber daya alam supaya ada, lestari, dan makin banyak," kata Susi.

Sampai hari ini, ujar Susi, masih banyak organisasi yang menginginkan kapal asing bisa beroperasi menangkap ikan di perairan Indonesia. Tanpa menjelaskan organisasi yang ia maksud, Susi menuturkan hal ini menjadi kerikil bagi pemerintah dalam merealisasikan komitmen memberantas pencurian ikan di Indonesia.

"Banyak organisasi, asosiasi nelayan, termasuk mengatasnamakan serikat nelayan Indonesia yang ingin kapal ingin kapal-kapal eks asing jalan di Indonesia," ujar Susi.

Siang ini, ratusan warga Pangandaran memadati pesisir pantai yang akan menjadi lokasi penenggelaman FV Viking. Kapal ‘hantu’ yang diburu Interpol selama bertahun-tahun itu akan dikaramkan dengan disaksikan Menteri Susi dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik.

Kapal pencuri ikan lintas negara FV Viking yang menjadi buronan Interpol, sebelum ditenggelamkan pemerintah Indonesia di perairan Pangandaran, Jawa Barat, Senin (14/3).
Menjelang penenggelaman sebagian badan kapal, puluhan kapal nelayan tampak ‘mengelilingi’ FV Viking, hendak menyaksikan sang kapal ‘raksasa’ yang berbobot 1.322 GT itu kandas ke laut.

Selain warga lokal, para turis asing juga menonton penenggelaman kapal. Mereka berbaur di antara keramaian.

Kapal Viking ditangkap Komando Armada Kawasan Barat TNI AL pada 25 Februari. Saat ditangkap, kapal itu dinakhodai seorang warga Chile, Juan Domingu Nelson Venegas Gonzales. Dia membawahi 11 awak kapal yang berasal dari berbagai negara, termasuk Myanmar, Argentina, Peru, dan Indonesia.
Kapal Viking telah lama diincar Interpol. Kapal itu sudah berganti nama sebanyak 13 kali dan mengganti bendera asal negara 12 kali untuk menghindar dari kejaran aparat di perairan internasional.

Kebandelan Viking itu membuatnya diberi status kapal nirkewarganegaraan (stateless vessel). Kapal Viking melanggar hukum Indonesia, juga konvensi internasional. Awak kapalnya dituding terlibat penipuan terkait kejahatan perikanan. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER