IPW: Mutasi Perwira Tinggi Polri Pengaruhi Peta Calon Kapolri

Suriyanto | CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2016 09:35 WIB
Juli mendatang Kapolri Jenderal Badrodin Haiti akan memasuki masa pensiun. Jenderal bintang tiga (komisaris jenderal) polisi berpeluang menggantikan.
Mutasi perwira tinggi Polri dinilai bakal mempengaruhi peta pencalonan Kapolri. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa mutasi perwira tinggi Polri diperkirakan bakal terjadi pada awal tahun ini seiring dengan akan pensiunnya beberapa jenderal polisi. Mutasi menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, juga bakal mempengaruhi peta calon pengganti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Menurut Neta, Badorodin akan masuk masa pensiun Juli mendatang. "Awal Agustus diperkirakan sudah ada Kapolri baru," kata Neta kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/3).

Perwira tinggi Bhayangkara yang juga bakal purna tugas dalam waktu dekat adalah Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Anang Iskandar (Mei) dan Kepala Badan Intelejen dan Kemanan Komisaris Jenderal Djoko Mukti Haryono (April) .

Peta calon Kapolri bakal terpengaruh mereka yang berpeluang adalah para jenderal bintang tiga (komisaris jenderal). Oleh karena itu, sebelum posisi Kabareskrim dan Kabaintelkam diisi jenderal baru, Neta mengaku belum bisa menyebut calon potensial pengganti Badrodin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Kabaresrkim dan Kabaintelkam, jabatan lain yang dijabat oleh perwira bintang tiga adalahWakapolri (Komisaris Jenderal Budi Gunawan), Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno), Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Komisaris Jenderal Syafruddin), dan Inspektur Pengawasan Umum (Komisaris Jenderal Dwi Priyatno). Tiga jabatan bintang tiga Polri namun berada di luar Mabes Polri adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (Komisaris Jenderal Budi Waseso), Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional (Komisaris Jenderal Suhardi Alius), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Kepala BNPT baru saja mengalami pergantian dari Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution ke Inspektur Jenderal Tito Karnavian.

Meski peluang untuk jadi Kapolri ada pada jenderal bintang tiga, namun menurut Neta, tidak menutup kemungkinan jenderal bintang dua (inspektur jenderal) yang bakal dicalonkan oleh Presiden. Namun syaratnya tetap harus dipromosikan menjadi komisaris jenderal.

"Presiden yang mengusulkan, biasanya kedekatan historis dan kinerja juga mempengaruhi," kata Neta.

Berbeda dengan Neta, Anggota Komisi Kepolisian Nasional Muhammad Nasser mengatakan, mutasi yang terjadi adalah mekanisme normatif. "Ada jenderal pensiun dan jabatannya harus diisi agar tidak kosong," kata Nasser.

Menurutnya, tidak ada kaitan langsung mutasi perwira tinggi Polri dengan makin dekatnya masa pensiun Badorodin Haiti.

Kompolnas sendiri menurut Nasser melihat mutasi ini adalah proses alamiah. Sama halnya dengan suksesi Kapolri pada Juli mendatang. Nasser mengaaku, Kompolnas hingga kini belum menggelar persiapan apapun untuk pencalonan Kapolri. Sesuai dengan undang-undang, Kompolnas bertugas memberi masukan dan pertimbangan kepada Presiden untuk memilih calon Kapolri. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER