Jakarta, CNN Indonesia -- Isu deparpolisasi yang beberapa waktu lalu diembuskan partai politik dianggap mau menghilangkan unsur calon independen dalam peta politik Indonesia. Namun begitu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai independen muncul karena ada keraguan masyarakat terhadap partai politik yang ada di Indonesia.
Basuki menjelaskan demokrasi di Indonesia memang membutuhkan partai politik sebagai penggeraknya tapi kemunculan unsur independen pun jangan dianggap sebagai langkah ketidakpercayaan terhadap partai politik.
"Orang-orang itu mulai meragukan kekuasaan yang ada dalam partai politik maka dari itu Undang-Undang memperbolehkan adanya unsur independen," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut menambahkan bahwa yang terjadi sekarang ini tidak bisa disebut sebagai deparpolisasi karena independen juga masuk dalam tatanan demokrasi di Indonesia.
Bahkan, aturan dalam UU pun memperbolehkan partai politik untuk mendukung unsur independen dalam hal pencalonan sebagai kepala daerah. "Independen itu bagian dari demokrasi dan dalam UU juga diusulkan partai politik boleh mendukung independen," kata Ahok.
"Yang terjadi saat ini kita semua ingin rakyat agar percaya pada demokrasi sebagai penghidupan yang lebih baik tapi memang mereka kurang percaya pada orang-orang di partai politik."
Sebelumnya, lantaran tak mau deparpolisasi berkembang, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan tegas akan melakukan perlawanan terhadap itu.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menjelaskan seluruh pihak harus berpikir global bahwa sebuah pemerintahan bisa berjalan karena ada eksekutif dan legislatif.
Artinya adalah partai politik memiliki andil besar dan tak bisa kalah oleh pihak yang masuk dari jalur independen. "Calon gubernur dari jalur independen adalah cerminan deparpolisasi dan PDIP melawan deparpolisasi," kata Prasetyo saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/3).
Pria yang akrab disapa Pras tersebut mengatakan tak hanya PDIP saja yang merasa deparpolisasi mulai terasa di Indonesia. Partai-partai lain pun, kata Pras, mulai merasakan hal yang sama.
Menurut dia, Indonesia merupakan bangsa demokratis yang muncul dan dibangun oleh partai politik, bukan oleh kekuatan relawan atau independen. Pras lantas menyindir keberadaan relawan yang dianggap hanya muncul untuk menolong orang yang mereka dukung. "Relawan itu hanya membantu dan mendukung jagoan mereka. Itu berbeda dengan politik," katanya.
(obs)