Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal tetap menggusur kawasan bantaran kali di ibu kota. Semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Jakarta tak dipedulikan oleh Gubernur yang biasa disapa Ahok itu.
"Katanya sudah masa kampanye, biarkan saja, September-Oktober saya akan gusur lebih banyak," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (18/3).
Salah satu kawasan yang diincar Ahok adalah kawasan Berlan, Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur. Seperti penggusuran-penggusuran sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan rumah susun bagi warga korban penggusuran.
Pilkada DKI Jakarta akan digelar pada 15 Februari 2017. Ahok termasuk salah satu peserta Pilkada. Ia berencana maju melalui jalur perorangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai salah satu peserta Pilkada, Ahok mengaku tak akan terlalu memusingkan proses penggusuran itu. Sebelumnya, ia juga mengatakan tak akan mengambil cuti untuk berkampanye.
Ia mengaku, Keomisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta telah memintanya agar penggusuran pada bulan September-Oktober ditunda dulu. Ini berkaitan dengan kepentingan daftar pemilih di kawasan yang akan digusur.
"Nanti mereka repot memindahkan KTP, makanya bilang sama mereka jangan bikin TPS di pinggir sungai," kata Ahok.
Sepanjang tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta telah menggusur sejumlah permukiman di Jakarta. Pada Mei 2015 kawasan Pinangsia, Jakarta Barat di tepi Kali Ancol ditertibkan. Kemudian pada Agustus 2015 giliran bangunan di kawasan Kampung Pulo, diratakan dengan tanah. Kemudian pada Januari 2016 kawasan Bukit Duri yang digusur. Terakhir adalah pemukiman di kawasan Kalijodo.
Dari data LBH Jakarta, Ahok dinilai sebagai gubernur yang paling banyak menggusur permukiman warga. Sejak Januari hingga Agustus 2015, tercatat ada 3.433 keluarga yang menjadi korban penggusuran.
(sur)