Ada Bendera ISIS di Pemakaman, Polisi Data Simpatisan Teroris

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2016 23:26 WIB
Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi enggan menjelaskan berapa banyak pendukung kelompok radikal di wilayahnya yang terdeteksi hingga saat ini.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan pihaknya telah mendata pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ada di daerahnya. (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan pihaknya telah mendata pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ada di daerahnya. 

Hal tersebut disampaikan menyusul adanya pelayat yang membawa bendera ISIS saat prosesi pemakaman jenazah terduga teroris Fonda Amar Solihin di Pemakaman Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat pagi (18/4).

"Tentunya kami data, dan kami jadi tahu masih banyak warga pendukung paham radikal seperti ini," kata Rudy kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Rudy enggan menjelaskan berapa banyak pendukung kelompok radikal yang sudah terdeteksi hingga saat ini. Dia beralasan hal itu terlaku teknis dan tidak bisa diungkapkan kepada publik.

"Yang jelas kita lebih tahu lagi ada berapa banyak pendukungnya," kata Rudy.

Saat ini polisi tidak bisa serta-merta menindak anggota kelompok radikal jika belum ada rencana melakukan pelanggaran hukum. Karena itu, Polri sedang mendorong revisi Undang-Undang Pemberantasan Terorisme untuk mengantisipasi potensi serangan teroris. 

Seperti diberitakan Detikcom, dalam iring-iringan pelayat Fonda tampak ada orang yang membawa bendera hitam khas ISIS.

Ratusan orang pelayat mengantar Fonda menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Pelayat yang membawa bendera ISIS ikut mengiringi mobil jenazah dengan menggunakan sepeda motor.

Fonda tewas setelah terlibat baku tembak dengan polisi di Poso, Sulawesi Tengah. Ia terlibat kontak tembak dengan petugas Operasi Tinombala yang bertugas mengejar kelompok teroris Santoso.

Fonda merupakan anak dari Joko Parkit yang saat ini ditahan di Penjara Pekalongan atas tuduhan perkara terorisme.

Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan memang ada warga yang menjadi simpatisan teroris di Poso.

"Kami sempat menemukan warga yang membantu logistik para teroris," ujarnya tanpa merinci.

Karena itu, kata dia, sulit untuk menjawab pertanyaan berapa banyak anggota teroris yang saat ini asa di kota tersebut. "Walau sudah banyak yang ditangkap, itu masih bisa bertambah." (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER