Satu Korban Kecelakaan Heli Baru Bertugas 10 Hari di Poso

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 11:27 WIB
Ayah kandung almarhum Letnan Dua Penerbang Tito Hadyanov Wibisono, Suprapto, mengaku anaknya merupakan anggota baru di satuan penerbang TNI AD.
Almarhum Letnan Dua Penerbang Tito Hadyanov Wibisono (23), salah satu korban kecelakaan helikopter TNI AD di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, baru bertugas selama 10 hari di kawasan konflik tersebut. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Almarhum Letnan Dua Penerbang Tito Hadyanov Wibisono (23), salah satu korban kecelakaan helikopter TNI AD di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, baru bertugas selama 10 hari di kawasan konflik tersebut sebelum ajal menjemput dirinya kemarin.

Menurut pengakuan ayah kandung almarhum, Suprapto, Tito merupakan anggota baru di satuan penerbang TNI AD. Ia merupakan lulusan Akademi Militer TNI pada 2014 lalu.

Sejak lulus dari jenjang pendidikan dua tahun silam, Tito langsung ditugaskan di satuan TNI AD Semarang. Tak lama berselang, Tito dipindahtugaskan ke Poso untuk jangka waktu dua bulan terhitung sejak 10 hari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai orang tua tentu saya was-was ketika anak saya ditugaskan ke daerah konflik. Saya selalu minta kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan, jauhi dari musibah. Tapi Allah punya kehendak lain dan mungkin ini jalan terbaik bagi anak saya. Sebagai orang tua, saya bangga anak saya meninggal dalam tugas negara," ujar Suprapto lirih di rumah duka pada kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Senin (21/3).

Walaupun ditugaskan di daerah konflik, namun Tito disebut tak pernah mengeluh kepada orang tuanya atas tugas yang ia emban. Suprapto berkata bahwa anaknya justru merasa senang ditugaskan di Poso karena banyak teman-teman angkatannya yang juga berada di sana.

"Dia bilang 'Pap ternyata aku ketemu angkatan-angkatanku 2014 banyak di sini.' Terus memang dia pernah cerita, "Papi kan pernah ke Poso, Palu, dan itu daerah pegunungan. Iya pap cuacanya berubah-ubah terus.' Itu dia cerita ke saya dari Selasa (15/3) pekan lalu," katanya.

Sayang, kesenangan Tito mengemban tugas negara di Poso hanya berlangsung singkat. Ia dipastikan tewas bersama 12 prajurit TNI lain yang menumpangi helikopter saat sedang dalam perjalanan dari Napu menuju Kota Poso.

Tito diketahui belum memiliki keluarga sendiri. Namun, pria kelahiran 20 November 1992 itu disebut telah memiliki pacar yang ditinggalkan di Jakarta.

Tito bersama para prajurit TNI yang meninggal merupakan anggota tim Operasi Tinombala bersama Polri. Operasi Tinombala dimulai awal tahun ini, 10 Januari, dan menargetkan menangkap kelompok teroris Santoso dalam 60 hari. (bag/bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER