Palu, CNN Indonesia -- Polda Sulawesi Tengah menyatakan siap memberi pengamanan kepada ribuan wisatawan asing dan domestik yang akan menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto mengatakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Sulteng menjelang GMT sangat kondusif.
"Situasi kamtibmas baik, persiapan pengamanan sudah terokordinasi dengan baik. Polda Sulteng mendukung penuh polres-polres di daerah yang akan dilintasi GMT untuk mengamankan daerahnya," katanya saat dihubungi di Palu, Minggu (28/2), seperti dilansir
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, tanggung jawab pengamanan pelaksanaan GMT berada di Polres-polres, namun Polda akan memberikan dukungan personel sesuai kebutuhan masing-masing daerah.
Hari menyebutkan Polda Sulteng sendiri menyiapkan lebih 500 personel yang akan disebar ke polres-polres yang kekurangan tenaga mengamankan GMT tersebut.
Khusus pengamanan GMT di Poso, Kapolres Poso AKBP Rony Suseno menjamin keamanan seluruh pengunjung yang akan memantau GMT serta festival seni dan budaya 'Kawaninya' yang akan dipusatkan di Desa Kalora, Kabupaten Poso, 8-9 Maret 2016.
Rony tidak merinci persiapan pengamanan Desa Kalora tersebut namun mengemukakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan pengamanan di satu lokasi, di mana kegiatan GMT dilaksanakan di satu tempat dan penginapan para pengnjung juga tidak menyebar sehingga memudahkan pengamanan.
"Bentuk pengamannya khusus yakni secara satu lokasi, di mana seluruh pengunjung tidak dibolehkan menginap secara menyebar untuk mempermudah pemantauan pengamanan dalam lokasi kegiatan GMT," ujarnya.
Dia juga tidak menyebutkan berapa pasukan yang disiapkan untuk mengamankan momen tersebut, namun menyebutkan bahwa jumlahnya cukup besar.
Sulteng diperkirakan akan dikunjungi 10.000-an wisatawan asing dan domestik untuk menyaksikan GMT. Hingga Sabtu (27/2), sudah tercatat 5.000-an tamu asing yang memastikan diri akan datang ke Sulteng.
"Sekarang saja sudah cukup banyak pengunjung dari berbagai negara yang sudah berada di Sulteng untuk mempersiapkan pengamatan GMT itu," ujarnya.
(obs)