Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan proyek Mass Rapid Transit (MRT) tak bisa digunakan untuk mendukung jalannya perhelatan akbar Asian Games 2018. Proyek MRT sedianya dipersiapkan untuk dapat dioperasikan saat Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar di Asia itu.
"
Delay bisa sampai 6 bulan untuk MRT. Tidak bisa siap untuk Asian Games. Baru bisa beroperasi Januari atau Februari 2019, itu pun kalau mulai sekarang tidak macam lagi," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota DKI Jakarta setelah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Senin (21/3).
Lambatnya pengerjaan MRT ini lantaran kesalahan yang dilakukan oleh kontraktor asal Jepang saat mencetak 57
Green Box. "Tidak bisa membiarkan konsultan dan kontraktor kerja seenaknya. Tahun ini lebih ketat dan ada evaluasi. Kami tidak ingin dengar keterlambatan lagi," kata Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyarankan agar persoalan pipa Perusahaan Air Minum (PAM) dapat diatasi sedini mungkin. Ia tak ingin lagi mendengar alasan tidak melakukan pengeboran karena telambat utilitas.
Ahok akan memberikan tindakan tegas berupa pemecatan dan penggantian petugas baru bagi yang melakukan kesalahan dalam pembangunan proyek MRT.
Selain itu, Pemerintah provinsi DKI Jakarta juga harus membebaskan lahan untuk pembangunan MRT. Sejak 2013, pembebasan lahan untuk pembangunan MRT masih terkendala pembebasan lahan di Jalan Raya Fatmawati, Jakarta Selatan. Sebelumnya pemerintah telah membebaskan tiga bidang lahan di Cilandak, Jakarta Selatan yang merupakan daerah tahap I proyek MRT.
(rdk)