Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan gelanggang olahraga (GOR) Velodrome yang ditugaskan ke PT Jakpro tidak kunjung mengalami perkembangan. Padahal, Velodrome tersebut dibenahi sebagai persiapan DKI Jakarta menjadi salah satu tuan rumah Asian Games di 2018 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan PT Jakpro tampak menyerah dengan keadaan saat ini. Bahkan, Ahok mengaku mendapatkan info bahwa sejumlah direksi PT Jakpro memutuskan untuk mengundurkan diri karena tidak mampu menyelesaikan pembangunan Velodrome tersebut.
"(Direktur utamanya) mau mundur, tapi saya tak tahu (berapa jumlah pastinya). Mereka menyerah begitu kami tanya, dan itu jadi alasan mereka mundur," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/1).
Dengan keadaan seperti ini, Ahok mengaku akan melapor ke pemerintah pusat dan mengatakan bahwa Pemprov DKI tak sanggup menyelesaikan renovasi Velodrome.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaporan tersebut dilakukan Ahok dengan harapan pemerintah pusat mau mengeluarkan Keputusan Presiden perihal penunjukkan langsung penyelesaian renovasi Velodrome.
Ahok sebenarnya kecewa dengan sikap PT Jakpro yang memiliki banyak alasan jika ditanya perkembangan Velodrome. Dia hanya ingin menegaskan jika PT Jakpro memang tak mampu sebaiknya mereka jujur sejak awal.
"Saya bisa ikut bohong dengan mengatakan bisa-bisa tapi jika 2018 ternyata tak bisa bagaimana. Mereka akhirnya mengaku tak bisa," kata Ahok.
Setelah dikulik lebih dalam, ternyata bukan hanya renovasi Velodrome saja yang mengalami kendala. Proyek Light Rail Transit (LRT) pun disebut Ahok tak mengalami perkembangan berarti.
Jika nantinya Pemprov menyerah dan pemerintah pusat tak mengeluarkan Keppres, maka Ahok berencana memberikan kuasa pada pihak swasta untuk menyelesaikan proyek-proyek yang gagal dikerjakan oleh PT Jakpro.
"Kalau menggunakan swasta tinggal tunjuk dan mereka langsung bekerja, tak perlu lelang lagi," ujar Ahok.
(utd)