Nasib Nahas Sopir Taksi Biru yang Baru Kerja Enam Hari

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2016 15:17 WIB
Sang penumpang yang panik kemudian keluar dari mobil dan meninggalkan dirinya yang sedang dianiaya. Upah yang seharusnya diterima pun melayang.
Sebuah taksi konvensional hancur akibat dirusak oleh sejumlah oknum pengemudi angkutan umum sepeda motor berbasis online di kawasan Jalan Kyai Haji Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (22/3). (CNN Indonesia/Joko Panji S)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak banyak kata-kata yang bisa keluar dari mulut Arif Budiman usai menjadi salah satu korban kekerasan yang dilakukan oleh sesama pengemudi angkutan umum. Pria berusia 28 tahun tersebut merupakan sopir baru di sebuah perusahaan taksi biru berlambang burung.

Arif, yang merupakan warga Ciledug, Tangerang, Banten, itu tidak mengira taksi yang dibawanya akan hancur dirusak. Dia menyebut, hari ini adalah kali ke enam dirinya membawa taksi tersebut.

"Saya masih baru, Mas. Baru lima hari kerja. Hari ini yang keenam saya bawa taksi itu," ujar Arif saat ditemui di Pos Polisi Lalu Lintas Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arif mengaku sebelum bekerja sebagai sopir taksi, dirinya adalah sopir pribadi salah satu pengusaha. Namun, karena sang majikan pindah tempat tinggal, dia terpaksa mencari pekerjaan baru sesuai dengan keahlian sebelumnya, yaitu mengemudikan roda empat.

Ia mengaku tahu kalau hari ini ada aksi solidaritas antarsesama pengemudi transportasi resmi untuk menolak transportasi umum berbasis online. Namun, karena alasan perut, dirinya terpaksa harus tetap mencari penumpang.

"Saya tahu hari ini ada demo. Tapi ya namanya sopir baru dan butuh biaya," ucapnya dengan lirih.

Arif bercerita, kejadian perusakan mobilnya bermula kala dirinya sedang membawa penumpang dari kawasan Daan Mogot menuju Senayan.

Saat itu, ucap Arif, ia sempat mengatakan kepada sang penumpang bahwa diri takut untuk melintasi kawasan Sudirman karena mendapat informasi telah terjadi razia pengemudi taksi oleh sejumlah pengemudi transportasi online.

Sang penumpang, kata dia, menyarankan untuk melewati kawasan Tanah Abang kemudian tembus ke arah Karet, lalu dilanjutkan ke arah Senayan. Arif yang mengikuti saran sang penumpang kemudian mengarahkan jalurnya ke kawasan Tanah Abang.

Namun nahas, baru akan melalui tanjakan dekat Pos Polantas Polsek Metro Tanah Abang, mobilnya dihadang oleh puluhan pengemudi kendaraan umum sepeda motor berbasis online. Ia dan sang penumpang yang panik kemudian terpaksa menghentikan laju kendaraannya untuk menanyakan maksud penghadangan tersebut.

"Saat itu baru mau bertanya saya sudah ditarik keluar mobil. Leher saya ditekan keras, lalu kepala saya dipukul dengan helm oleh salah satu dari mereka," ujarnya.

Sang penumpang yang panik kemudian keluar dari mobil dan meninggalkan dirinya yang sedang dianiaya. Pun demikian soal upah yang seharusnya diterima sama sekali tidak didapat olehnya.

"Penumpangnya lari pas melihat saya dipukul dan mobil dirusak. Saya juga belum mendapat bayaran," ujarnya sembari mengaku masih merasakan sakit.

Setelah kejadian perusakan selesai, dia dibantu oleh sejumlah warga menuju Pos Polantas Polsek Metro Tanah Abang untuk membuat laporan polisi atas kejadian tersebut.

Arif berharap dengan pelaporannya tersebut, perusahaan tempat ia bekerja dapat membantu biaya pengobatan serta tidak menuntut dirinya atas kerusakan armada yang dibawanya.

"Saya tidak punya biaya kalau disuruh benerin. Lihat saja rusaknya seperti itu," ujarnya dengan nada sedih.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER