Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, anggaran pembangunan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang hingga saat ini masih belum bisa dicairkan.
Menurutnya, pemerintah Joko Widodo perlu membahas lebih lanjut soal ini apabila ingin melanjutkan pembangunan wisma atlet di Hambalang.
"Tidak ada yang bisa melaksanakan. Anggaran dibintangi. Sekarang masih dibintangi," kata Agus di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan, anggaran pembangunan wisma atlet di Hambalang dibintangi Komisi Olahraga DPR berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan. Karena itu anggaran itu belum bisa dicairkan.
Hal tersebut diperkuat dengan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi. Rekomendasi dikeluarkan KPK yang menjadikan wisma atlet tersebut sebagai menjadi barang bukti penyidikan dugaan korupsi.
"Dulu kan terbentur karena anggaran multiyears dan masuk ranah hukum. Kami sepakat tidak meneruskan. Apabila sekarang KPK memberikan rilis. Bisa saja," kata Agus.
Pembangunan proyek di Hambalang juga dipermasalahkan karena kondisi lahan yang tidak baik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM menemukan longsor mudah terjadi di Hambalang karena sifat batuannya berupa tanah lempung mudah mengembang dan terjadi gerakan tanah.
Lokasi Hambalang juga berada dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah tinggi sebagaimana Peta Rawan Bencana yang diterbitkan oleh PVMBG.
"Di Panja dulu ada input Kementerian Pekerjaan Umum, Hambalang bisa diteruskan kalau ada tata ruang air dan bore pile senilai Rp100 miliar. Tapi rekomendasi itu enggak cukup, perlu anggaran dicairkan," ucap bekas Ketua Komisi Olahraga DPR ini.
Agus mengatakan, Komisi X DPR bakal membahas lebih lanjut soal ini bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Keuangan, usai masa reses. Masa sidang DPR akan dimulai kembali pada 6 April.
"Melihat perkembangan (bakal dilanjutkan atau tidak), termasuk soal dana yang masih dibintangi," kata politikus Partai Demokrat ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama Menpora Imam Nachrowi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau kompleks di Hambalang. Kondisi kompleks saat ini terbengkalai dan tak terawat. Jokowi berkali-kali menggelengkan kepalanya saat meninjau lokasi.
Jokowi menginstruksikan Menpora dan Menteri PU-Pera meneliti struktur bangunan, aset yang dapat dimanfaatkan, dan kondisi tanah di kompleks Hambalang selama dua pekan mendatang.
Kelanjutan proyek Kompleks Hambalang akan diputuskan dua pekan mendatang setelah pemerintah mengkaji kelayakan bangunan dan kondisi tanah.
(sur)