Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian Kota Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kembali terendam banjir. Luapan air, menurut pengamatan warga, menggenangi beberapa titik penting di pusat kota tambang timah itu.
Berdasarkan keterangan Sofian, warga Pangkal Pinang kepada CNNIndonesia.com, ini merupakan kali kedua banjir besar merendam kota. Sebelumnya, banjir pada kesempatan imlek juga sempat melumpuhkan aktivitas warga Pangkal Pinang.
“Banjir kali ini tak lebih besar dibanding imlek lalu (awal Februari tahun ini), aktivitas kota memang tak lumpuh seluruhnya. Namun sekolah anak-anak tiba-tiba dipulangkan cepat,” katanya saat dihubungi Selasa (29/3).
Menurut Sofian jalan-jalan arteri kota memang tak terendam, namun akses jalan menuju jalan arteri banyak yang putus. Wilayah terparah dan lumpuh akibat banjir, berdasarkan yakni kawasan Kelurahan Bintang. Kawasan ini cukup vital mengingat akses alan menuju kompleks perkantoran Pemerintahan Kota Pangkalpinang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pemberitaan kantor berita Antara, puluhan personel kepolisian Air dan Udar Bangka Belitung dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pangkalpinang juga tampak mulai mengevakuasi korban banjir di beberapa lokasi seperti di Kelurahan Bintang, Parit Lalang dan Kampung Seberang. Luapan air dari Kali Liu A Nyong anak sungai Rangkui menjadi penyebab.
Di Kelurahan Pintu Air tampak puluhan warga mulai mengangkut barang-barang berharga milik mereka karena dikhawatirkan hanyut akibat luapan air yang semakin tinggi. Beberapa relawan juga sudah tampak membuka posko peduli guna membantu para korban banjir.
 Banjir melanda pusat Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (29/3). (Dok. Istimewa) |
Prakiraan Cuaca
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memprakirakan daratan di provinsi itu, berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Dari tujuh kabupaten/kota di provinsi itu hanya satu daaerah yang berpotensi hujan dengan intensitas ringan," kata Staf Koordinator Unit Analis Kantor BMKG Pangkalpinang, Nur Setiawan di Pangkalpinang, seperti diberitakan Antara.
Daratan yang berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang, sedangkan di daratan Kabupaten Bangka Barat hanya berpotensi hujan ringan.
"Rata-rata kecepatan angin berkisar 6-29 kilometer per jam dari Barat Laut ke Timur Laut, suhu udara 24-31 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 6-20 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, tinggi gelombang signifikan air laut di jalur penyeberangan Selat Bangka hanya 0,5 meter, sedangkan di Selatan Bangka dan Selat Gelasa masing-masing berkisar 1 meter dan 1,25 meter, kemudian di Utara Bangka dan Selat Karimata masing-masing berkisar 1,5 meter.
"Arah dan kecepatan angin dari Barat Laut ke Timur Laut berkisar 13-40 kilometer per jam, sedangkan untuk ketinggian gelombang maksimum diperkirakan dapat mencapai dua kali dari ketinggian gelombang signifikan," ujarnya.
Pasang air laut di Membalong Kabupaten Belitung berkisar 2,30 meter, di Sungailiat Kabupaten Bangka berkisar 2,25 meter, di Toboali Kabupaten Bangka Selatan 2,04 meter, dan di Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur 1,85 meter.
Kemudian di Tanjungpandan Kabupaten Belitung berkisar 1,59 meter, di Mentok Kabupaten Bangka Barat 1,58 meter, dan di Belinyu Kabupaten Bangka berkisar 1,55 meter.