Jakarta, CNN Indonesia -- Yusril Ihza Mahendra tak henti melakukan safari politik ke beberapa partai politik demi meraup dukungan di Pemilihan Kepala Daerah 2017 mendatang. Namun status Yusril yang merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang dianggap bisa menjadi masalah di lain hari.
Peneliti Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan status Yusril tersebut merupakan salah satu alasan kenapa partai-partai politik lama dalam menentukan nama penantang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Itu bisa jadi masalah, Yusril itu ketua partai yang tak punya kursi di parlemen dan tiba-tiba diusung oleh partai besar lain," kata Hasan saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hasan, masalah itu bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat jika partai-partai yang tidak mendukung Ahok satu suara untuk menetapkan satu nama yang bisa melawan sang petahana.
Namun nyatanya sekarang ini partai politik masih memiliki ego yang tinggi sehingga kesepatakan itu tak kunjung terwujud.
"Misalnya keinginan mereka adalah menyelesaikan Ahok di DKI kenapa tak mengurangi sekat itu? Kalau mau mengalahkan Ahok ego itu harus dihilangkan," ujarnya.
Terlepas dari segala isu di luar sana, Hasan meyakini bahwa pasti ada partai politik yang mau mengusung Yusril di Pilkada 2017. Jika patokannya adalah elektabilitas dan ketokohannya, Hasan yakin ada partai yang mau mengusungnya.
"Kalau pertimbangannya objektif, ketokohan, dan elektabilitas harusnya ada. Namun kalau pertimbangannya politik mungkin masih ada sekat," kata Hasan.
(obs)