Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Bali, Aburizal Bakrie alias Ical, mengatakan Koalisi Merah Putih tidak pernah bubar.
Kamis (31/3) malam, seluruh ketua umum partai politik yang tergabung dalam koalisi itu berkumpul di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera.
"KMP enggak pernah bubar. Kami bersatu dukung pemerintah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ical menuturkan, para petinggi KMP hadir di kantor PKS karena undangan makan malam yang disebar Presiden PKS, Sohibul Iman. Menurutnya, silaturahmi di antara pimpinan koalisi harus tetap terjaga meskipun hiruk-pikuk pemilihan presiden tahun 2014 telah lama berakhir.
"Sudah lama tidak ketemu. Kami mau kangen-kangenan. Masa berkawan putus," ucap Ical.
Sejak pukul 19.25 WIB, satu per satu petinggi KMP berdatangan ke kantor PKS. Ical terlihat datang bersama Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas Bali, Idrus Marham.
Selain keduanya, hadir pula Ketum serta Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz dan Dimyati Natakusumah. Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan juga terlihat datang pada forum itu.
Dalam pertemuan tersebut, para elit KMP membicarakan kondisi sosial dan ekonomi Indonesia saat ini. Ical berkata, mereka akan menyumbangkan solusi untuk berbagai permasalahan ada.
"Kami masih
concern berikan kontribusi yanhg lebih baik bagi Indonesia," kata mantan Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat ini.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, secara de facto KMP telah selesai. Hal itu menyusul perubahan sikap partai-partai yang dulunya bergabung dalam KMP dalam setahun terakhir.
KMP dibentuk jelang pemilihan presiden 2014. Koalisi itu didirikan untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Setahun terakhir, beberapa partai politik anggota KMP menyatakan dukungan mereka ke pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Langkah itu diawali PAN yang mendeklarasikan dukungan secara resmi di Istana Negara, Jakarta. Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie lantas meniru jejak PAN.
Belakangan, PPP versi kelompok Djan Faridz juga turut mendukung pemerintahan Jokowi.
(abm)