Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam pelaksaanan KTT Keamanan Nuklir di Washington DC, Amerika Serikat, seluruh negara yang hadir dalam KTT sepakat untuk menjaga agar senjata nuklir tak jatuh ke tangan teroris. Indonesia, yang diwakili oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menyatakan kesepakatannya.
"Hampir semua pembicaraan setuju untuk menjaga material nuklir supaya tak jatuh ke tangan teroris. Untuk itu butuh arsitekturnya, kerjasamanya, protokolnya, pengawasnya, harus dunia sepakat untuk itu. Memang semua orang sepakat," ujar JK di sela-sela kegiatannya di KTT Keamanan Nuklir, Sabtu (2/4), dikutip dari detikcom.
Hanya saja, dalam KTT Keamanan Nuklir ini, Rusia tidak hadir. Namun JK menilai Rusia juga berkomitmen untuk menjaga persenjataan nuklir dari teroris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ini JK ini senada dengan pidato Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Kerjasama dan komitmen untuk mencegah kelompok teroris mendapatkan akses senjata nuklir.
"ISIS sudah menggunakan senjata kimia, termasuk gas mustard di Suriah dan Irak," ucap Obama.
"Tak ada keraguan jika orang-orang gila mendapatkan bom nuklir atau bahan nuklir, mereka pasti akan menggunakannya untuk membunuh banyak orang."
Nuklir di IndonesiaMetode nuklir di Indonesia sendiri sebenarnya tengah dikembangkan. JK menyebut, nuklir ini diterapkan bukan untuk senjata melainkan untuk dunia kesehatan. Indonesia memiliki BUMN yang berfokus dalam penerapan teknologi nuklir untuk kesehatan.
"BUMN pemerintah punya. Jadi pemerintah harapkan kemajuannya. Seperti kalau orang berobat kanker di Singapura dengan radio isotop itu buatan indonesia tapi suntiknya Singapura," katanya.
(chs)