Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar memastikan proses autopsi jenazah Siyono membutuhkan waktu enam hingga tujuh jam dan akan berakhir Minggu sore (3/4). Sembilan ahli forensik tengah meneliti penyebab kematian terduga teroris ini di Klaten, Jawa Tengah.
"Autopsi masih berlangsung, kemungkinan sampai sekitar enam atau tujuh jam. Ada sembilan dokter ahli forensik yang menangani autopsi," kata Dahnil saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Tim forensik tersebut merupakan kader Muhammadiyah yang mayoritas adalah profesor di sejumlah universitas diantaranya Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Diponegoro, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mereka dibantu lima orang sebagai asisten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses autopsi dilakukan di lokasi kuburan tempat jenazah Siyono disemayamkan yakni di Desa Pogung, Klaten, Jawa Tengah. Di kuburan itu, terdapat sebuah tenda dan perlengkapan autopsi lainnya untuk membedah jenazah Siyono.
"Ini yang akan membantu mencari tahu penyebab kematian apakah ada penganiayaan dan sebagainya. Muhammadiyah diminta Komnas HAM karena sebagai institusi independen dan dinilai punya infrastruktur lengkap," katanya.
Hasil autopsi ini akan diserahkan kepada Komnas HAM untuk melanjutkan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran hak asasi terhadap Siyono.
Siyono meninggal dunia di RS Bhayangkara Yogyakarta usai dibawa Densus 88 untuk mencari senjata api diduga miliknya pada Sabtu (12/3).
Menurut keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Agus Rianto beberapa waktu lalu, Siyono meninggal setelah sempat berkelahi dengan polisi.
(gen)