Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Maneger Nasution menyatakan terdapat temuan bekas luka benda tumpul dan patah tulang di jenazah terduga teroris Siyono.
"Autopsi terhadap almarhum Siyono baru pertama kali dilakukan. Ada sejumlah bekas luka benda tumpul di beberapa bagian tubuh yang nanti akan diuji di laboratorium. Ada beberapa patah tulang," kata Maneger kepada
CNNIndonesia.com, Minggu (4/3).
Sayangnya, Maneger tak bisa mengungkapkan penyebab temuan tersebut. Ia mengaku penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dan tak bisa langsung diungkap ke publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun hasil uji laboratorium tersebut nantinya akan dilaporkan kepada pihak Komnas HAM oleh tim forensik dari organisasi islam Muhammadiyah. Proses autopsi sendiri, kata Meneger, berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB. Namun, persiapan autopsi sendiri telah dilakukan lebih dulu.
Sementara itu, saat ini jenazah telah kembali dimakamkan di lokasi kuburan yang sama, di Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten.
"Autopsi berlangsung dengan lancar oleh tim dokter forensik dari PP Muhammadiyah sebanyak sembilan orang dan disaksikan oleh dokter forensik dari Polda Jawa Tengah," katanya.
Lebih lanjut, selama proses tersebut berlangsung, warga sekitar juga turut membantu dan disaksikan oleh jajaran TNI dan Kepolisian Klaten. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar mengatakan autopsi berlangsung lancar dengan bantuan warga sekitar.
"Warga membantu dan semua berjalan lancar. Saya belum bisa jawab (hasil autopsi) dan tadi sudah dijelaskan dokter di tempat kejadian perkara, selengkapnya akan disampaikan langsung oleh dokter Hari Minggu depan," katanya.
Siyono meninggal dunia di RS Bhayangkara Yogyakarta usai dibawa Densus 88 untuk mencari senjata api yang diduga miliknya pada Sabtu (12/3). Menurut keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Agus Rianto beberapa waktu lalu, Siyono meninggal setelah sempat berkelahi dengan polisi.
(gir)