Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Republik Indonesia menggalang dukungan negara-negara Pasifik Selatan untuk meningkatkan statusnya di
Melanesian Spearhead Group. MSG ialah organisasi lintas pemerintah yang terdiri dari empat negara Melanesia, yakni Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu.
Penggalangan dukungan itu dilakukan dalam lawatan diplomatik Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan ke Papua Nugini dan Fiji pekan lalu. Lawatan tersebut punya misi utama menangkal ekspansi Gerakan Pembebasan Papua yang telah mendirikan kantor di Vanuatu dan Solomon.
“Dalam pembicaraan tentang MSG, saya membawa serta Gubernur Maluku, Gubernur Maluku Utara, Wakil Gubernur Papua, serta perwakilan Pemerintah Daerah Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. Saya bermaksud menunjukkan bahwa keturunan Melanesia di Indonesia tidak hanya berada di Papua, tapi juga di daerah-daerah tersebut,” kata Luhut dalam keterangan tertulis yang ia rilis tak lama usai melaporkan kunjungan maratonnya ke Papua, Papua Nugini, dan Fiji kepada Presiden Jokowi, Sabtu pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara-negara MSG sebelumnya diklaim Juru Bicara Gerakan Pembebasan Papua Benny Wenda, mendukung organisasinya. Kesamaan ras dengan mayoritas warga Papua, yakni Melanesia, membuat Gerakan Pembebasan Papua menjadikan Pasifik Selatan dan MSG sebagai basis kampanye mereka.
“Kami, rakyat Papua, sangat senang karena Ketua
Melanesian Spearhead Group dan Perdana Menteri Kepulauan Solomon Mannaseh Sogavare ialah pemimpin Melanesia sejati yang kuat dan selalu siap mendukung anggota keluarga Melanesia di wilayah pendudukan Papua,” kata Benny Wenda dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Sejak Juni 2015, Indonesia masuk menjadi anggota asosiasi MSG, sedangkan Gerakan Pembebasan Papua yang terbentuk Desember 2014 berstatus sebagai pengamat di organisasi itu.
Luhut mengklaim pendekatan pemerintah Indonesia ke Pasifik Selatan pekan lalu mendapat sambutan positif dari Papua Nugini dan Fiji –dua negara di Pasifik Selatan yang memiliki hubungan baik dengan Indonesia ketimbang Vanuatu dan Solomon.
“Menlu Fiji, Kubuabola, menyatakan akan mengusulkan peningkatan status Indonesia di MSG dari
associate member menjadi
full member. Status ini akan memperkuat posisi Indonesia di kelompok negara-negara Melanesia,” ujar Luhut.
Menteri Luar Negeri dan Imigrasi Papua Nugini, Kimbink Pato, menurut Luhut juga mendukung peningkatan keanggotaan Indonesia menjadi anggota penuh MSG. Hal ini dipandang penting karena Papua Nugini akan menjadi tuan rumah pertemuan MSG tahun depan.
Dalam lawatannya ke Papua Nugini dan Fiji, Luhut juga menjelaskan apa-apa saja yang telah dilakukan pemerintah Indonesia di Papua dan Papua Barat.
“Kegiatan diplomasi ini penting untuk dilakukan sehingga kita (pemerintah RI) dapat menjelaskan secara tuntas kepada para pemerintah negara-negara Asia Pasifik bahwa Indonesia telah melakukan banyak hal untuk Papua dan Papua Barat,” kata Luhut.
Bagaimanapun, ujar mantan Kepala Staf Kepresidenan itu, negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Pasifik Selatan, memiliki suara yang berpengaruh di dunia. “Kalau mereka hanya mendapat informasi negatif tentang Indonesia, maka mereka akan meneruskannya ke PBB dan ke dunia internasional.”
Luhut juga mempersilakan Papua Nugini dan Fiji untuk datang ke Indonesia dan melihat langsung kondisi di Papua.
Kini setelah Luhut tiba di Jakarta dari lawatannya ke Papua-Papua Nugini-Fiji, giliran Presiden Jokowi menyambangi Papua untuk meninjau proyek infrastruktur di sana.
(agk)