Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Fahri Hamzah mengatakan baru memegang surat resmi berisi pemecatan dirinya oleh Partai Keadilan Sejahtera semalam di masjid lingkungan rumahnya.
“Menjelang jam delapan malam, ada petugas yang datang ke kediaman saya. Kami bertemu di masjid dan berjalan ke rumah saya. Dia membawa surat dari partai tentang pemecatan saya. Jadi saya baru menerima surat itu jam delapan malam kemarin,” kata Fahri dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/4).
Legislator daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat itu menyatakan belum paham mengenai apa yang dituduhkan partai kepadanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya sudah mengikuti dua sidang dan mengirim lima-enam surat untuk meminta keterangan apa yang sebetulnya terjadi. Lalu tiba-tiba saya mendapati ada rilis resmi di website partai yang menyebutkan dokumen-dokumen yang saya minta dan itu tidak pernah disebutkan kepada saya,” ujar Fahri.
Saat sidang di partai, kata Fahri, dia minta dokumen tertulis karena sidang tidak boleh direkam. “Hanya dibacakan seperti zaman kerajaan dulu.”
Sebelumnya, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam keterangan resminya menyatakan ada beberapa ucapan Fahri yang kontroversial, kontraproduktif, dan tidak sejalan dengan arahan partai. Perkataan Fahri itu antara lain “Menyebut ‘rada-rada bloon’ untuk para anggota DPR.”
Pernyataan tersebut, menurut Sohibul, diadukan oleh sebagian anggota DPR ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR, dan di kemudian hari Fahri diputus MKD melakukan pelanggaran kode detik ringan.
“Dosa-dosa” Fahri lainnya yang disebut oleh Dewan Pimpinan Pusat PKS antara lain mengatasnamakan DPR telah sepakat untuk membubarkan KPK, dan pasang badan untuk tujuh proyek DPR meski itu bukanlah arahan pimpinan partai.
(agk)