Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku akan kehilangan lawan politik dari Partai Keadilan Sejahtera. Pernyataan tersebut merupakan respon Ruhut terhadap keputusan PKS yang memecat politikus Fahri Hamzah.
"Aku sedih juga. Setiap ketemu, cium pipi kanan, cium pipi kiri. Dia lawan PKS yang saya sangat sayang," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (5/4).
Menurut Ruhut, tindakan Fahri terkadang berlawanan dengan citra dan fungsinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Ruhut menyebut insiden pada penggeledahan ruang kerja Wakil Ketua Komisi V sekaligus anggota Fraksi PKS, Yudi Widiana, sebagai salah satu contoh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada peristiwa yang terjadi pertengahan Januari lalu itu, Fahri mempersoalkan keberadaan sejumlah anggota Brigade Mobil bersenjata laras panjang di depan ruang kerja Yudi.
Fahri juga sempat beradu argumen dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang memimpin penggeledahan tersebut, Ajun Komisaris Besar Henderi Christian.
Menurut Ruhut, sikap Fahri ketika itu berpotensi merusak citra DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. "Dia berdebat dengan penyidik KPK. Padahal rakyat sangat cinta KPK," ucap Ruhut.
Ruhut mengatakan, ia telah mendengar kabar pemecatan Fahri sekitar satu bulan lalu. Selentingan itu ternyata menjadi kenyataan ketika PKS mengeluarkan surat pemecatan untuk Fahri, pekan lalu.
Diberitakan sebelumnya, Fahri yang masih menjabat Wakil Ketua DPR merasa dirugikan atas pemecatan terhadapnya. Fahri mengklaim, selama 18 tahun ia telah berkontribusi positif termasuk membersarkan PKS.
"Saya tiba-tiba dipecat dari keanggotaan ahli setelah bergabung selama 18 tahun, lalu mau dihapuskan dari keanggotaan, dipecat,” kata Fahri dalam konferensi pers, kemarin.
(abm)