Bangun Daerah Tertinggal, TNI Gaet Kementerian Desa

Puput Tripeni | CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2016 16:15 WIB
TNI Angkatan Darat akan menurunkan 9.150 personel untuk membantu pembangunan infrastruktur dan pencegahan narkotik.
Prajurit Satgas Pembangunan Jalan Trans Papua Denzipur 12/OHH Nabire dan Denzipur 13/PPA Sorong Zeni TNI AD (POP 1) mengoperasikan alat berat untuk mendorong truk menaiki tanjakan dalam pembangunan jalan di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Rabu (23/3). (AntaraFoto/ Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Darat bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Erwin Syafitri mengatakan kerjasama tersebut dilakukan dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

"Kami langsung bersentuhan dengan masyarakat. Sasaran fisiknya akan membangun infrastruktur, sarana prasarana dan fasilitas umum," kata Erwin dalam Rapat Koordinasi Teknis di Jakarta, Kamis (7/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan itu, ujarnya, berupa pembangunan sarana transportasi seperti jalan dan jembatan, serta pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Untuk itu, Erwin mengatakan TNI AD akan menurunkan sebanyak 9.150 personel yang tersebar di 61 kab/kota, di 62 kecamatan dan 86 desa.

Desa yang terpilih itu merupakan desa yang tertinggal, terpencil, terisolir, perbatasan atau pulau terluar, daerah kumuh, serta daerah yang terkena dampak bencana.

Selain pembangunan fisik, Erwin menjelaskan pihaknya juga akan mendorong peningkatan kualitas hidup dalam masyarakat desa melalui program pembinaan. Pembinaan itu salah satunya yaitu upaya pencegahan penyalahgunaan narkotik.

Adapun Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Anwar Sanusi optimis kegiatan ini mampu meningkatkan pembangunan desa juga penghasilan masyarakat desa.

Sanusi mengatakan Kementerian Desa yang telah menganggarkan Rp46,9 triliun untuk pembangunan desa untuk tahun ini. Dari dana tersebut, setiap desa akan mendapat sekitar Rp600 hingga Rp800 juta. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER