Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang baru saja terpilih Muhammad Romahurmuziy mengunjungi Suryadharma Ali di rumah tahanan KPK. Pria yang biasa disapa Romi itu mengaku akan meminta saran Suryadharma selaku bekas Ketua Umum PPP.
Menurut Romi, nasihat dan saran dari Suryadharma diperlukan untuk perbaikan partai berlambang Kakbah tersebut.
"Saya akan meminta nasihat dan pandangan-pandangan beliau tentang kepemimpinan PPP, kuat dan lemahnya apa yang perlu diperbaiki ke depan," kata Romi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (11/4).
Dalam kunjungan tersebut, ia menuturkan akan menyampaikan salam dari seluruh kader PPP yang kemarin telah mengikuti Muktamar. Selain itu, ia mengklaim akan mendoakan Suryadharma agar sabar dan tabah dalam menjalani hukuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, terkait dengan Muktamar PPP kemarin, Romi mengakui banyak terjadi dinamika. Namun, Romahurmuziy menampik bahwa proses Muktamar yang telah memilih dirinya sebagai Ketum PPP secara aklamasi berlangsung ilegal.
Pasalnya, muktamar yang diikuti oleh hampir seluruh pengurus partai di daerah telah dilaksanakam dengan cara musyawarah mufakat.
"Ini sejalan dengan roh dan jiwa PPP yang berazaskan Islam yang mengedepankan mustawarah," ujarnya.
Romi juga menampik PPP tidak mengundang Djan dalam muktamar yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Ia mengklaim mempunyai bukti bahwa Djan dan kubu pendukungnya diundang untuk hadir dan mengikuti muktamar.
"Itu hak beliau (Djan) untuk menyatakan, yang jelas kami punya tanda terimanya bahwa beliau menerima undangan. Tentu bukan tandatangan beliau, tapi staf-stafnya," ujar Romahurmuziy.
Meski demikian, ia mengaku dalam waktu dekat berencana untuk menemui Djan untuk membahas masa depan PPP dan melakukan islah.
"Beliau satu-satunya yang belum bergabung. Karena tentunya tidak pas kalau energi yang beliau miliki hanya digunakan untuk terus berbeda," kata Romi.
(sur)