Penuhi Panggilan KPK, Ahok Bawa Dokumen

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2016 09:41 WIB
Ahok siap untuk ditanyakan apa saja oleh penyidik KPK. Ia mengklaim memiliki data yang dianggap bisa menjelaskan duduk perkara dugaan korupsi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) memenuhi panggilan KPK terkat kasus pembelian lahan RS Sumber Waras, Selasa 12 April 2016. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Ahok sudah di Gedung KPK sekitar pukul 09.00 WIB dengan mengenakan kemeja batik dan celana bahan berkelir hitam. Ahok terlihat membawa sejumlah dokumen yang diduga terkait dengan RS Sumber Waras.

Dalam kesempatan tersebut, Ahok mengatakan, tidak ada persiapan khusus dalam pemeriksaan dirinya di KPK. Ia mengaku hanya membawa sejumlah dokumen yang pernah dibawa saat diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan terkait hal yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persis yang kami bawa untuk BPK. Ya, semua yang sudah kami pernah bawa ke BPK," ujar Ahok di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4).

Lebih lanjut, Ahok berkata siap untuk ditanyakan apa saja oleh penyidik KPK terkait dengan dugaan korupsi tersebut. Ia mengklaim, memiliki beberapa data yang dianggap bisa menjelaskan duduk perkara dugaan korupsi tersebut.

"Kan BPK sudah pernah lakukan audit investigasi. Ya pokoknya nanti kita tanya saja dia (penyidik KPK) mau apa," ujar Ahok.

Sebelumnya, BPK menemukan adanya perbedaan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada lahan di sekitar RS Sumber Waras di Jalan Tomang Utara dengan lahan rumah sakit itu sendiri di Jalan Kyai Tapa.

BPK menaksir kerugian negara sebanyak Rp191 miliar. Dalam laporannya, BPK meminta Ahok membatalkan pembelian. Namun Ahok tetap ngotot membeli lahan pembangunan RS Sumber Waras.
Dalam dugaan perkara tersebut, Ahok dilaporkan ke KPK karena dituding menyelewengkan pembelian lahan untuk pembangunan rumah sakit pemerintah itu seluas 3,7 hektar.

Namun, seolah merasa yakin tak bersalah, Ahok justru berencana memperluas rumah sakit tersebut apabila ada sejumlah pihak yang menjual lahan seluas 7,5 hektare itu di tengah Kota Jakarta. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER