Soal Reklamasi, Ahok Sebut Tak Ada Lagi Ikan di Teluk Jakarta

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2016 10:57 WIB
Sebelum reklamasi dimulai, menurut Ahok sudah susah mencari ikan di Teluk Jakarta. Ia juga menjanjikan apartemen untuk nelayan di Kepulauan Seribu.
Ahok menyebut susah mencari ikan di Teluk Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai, tak ada hubungannya antara proyek reklamasi di Teluk Jakarta dengan mata pencaharian nelayan di sana. Ahok menyatakan, ikan sudah susah dicari di Teluk Jakarta sebelum reklamasi dimulai.

"Sebelum reklamasi juga sudah susah cari ikan di Teluk Jakarta, mana ada ikan di Teluk Jakarta, kamu kira teluk di Belitung," kata Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/4).

Ahok membantah dirinya tak berpihak pada para nelayan Jakarta. Menurutnya, jika ia tak berpihak, bisa saja ia menutup budidaya kerang hijau di kawasan pesisir ibu kota.

Ia menuding, kandungan logam berat kerang hijau yang dibudidayakan mencapai lebih dari 15 persen. "Sudah di atas ambang batas. Seluruh kerang hijau tidak bisa dikonsumsi," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ia tak menutup tempat tersebut karena masyarakat masih membutuhkannya. "Kalau bukan karena masyarakat, kerang hijau sudah saya tutup, ini cuma karena rakyat miskin," ujarnya.
Sebelum reklamasi juga sudah susah cari ikan di Teluk Jakarta, mana ada ikan di Teluk Jakarta?Basuki Tjahaja Purnama

Untuk nelayan yang merasa menjadi korban reklamasi, Ahok berjanji membangun budidaya ikan di Kepulauan Seribu. Di sana, nelayan bisa membudidayakan ikan kerapu dan sudah terbukti menghasilkan 150 kilogram ikan.

Selain itu, Ahok juga menjanjikan apartemen dan kapal untuk para nelayan yang mau dipindahkan ke Kepulauan Seribu.

Proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta dinilai telah menurunkan pendapatan nelayan hingga 50 persen. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mencatat, hasil tangkapan menurun drastis karena kualitas laut Jakarta makin buruk dan keruh. Ketua Dewan Pembina KNTI Chalid Muhammad menjelaskan nelayan butuh lokasi tangkap ikan yang lebih jauh.

Selain itu, kegiatan pembangunan di pulau-pulau reklamasi juga mengakibatkan laju arus air melambat hingga berpotensi menggenangi kampung nelayan. (sur/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER