Polisi Masih Lanjutkan Uji Coba Penghapusan 3 in 1

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2016 11:46 WIB
Belum ada keputusan dari hasil uji coba yang telah dilakukan selama sepekan terakhir. Polisi bersama pemprov baru akan rapat evaluasi siang ini.
Spanduk uji coba penghapusan kawasan 3 in 1 di Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya hari ini, Kamis (14/4), masih melanjutkan uji coba penghapusan 3 in 1 lantaran belum ada keputusan dari hasil uji coba yang telah dilakukan selama sepekan terakhir.

Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan, polisi bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru akan melakukan rapat evaluasi penghapusan 3 in 1 siang ini.

"Dari hasil rapat ini nanti akan dirumuskan dan menjadi rekomendasi bagi gubernur (Ahok). Jadi untuk sementara uji coba masih dilanjutkan sampai sore nanti," ujar Budiyanto saat dihubungi, Kamis (14/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepadatan arus kendaraan, kata dia, masih terpusat di kawasan Semanggi. Seluruh kendaraan dari arah Gatot Subroto, Slipi, dan Thamrin memadati kawasan Semanggi menuju arah Sudirman.

Menurut Budiyanto, kepadatan arus lalu lintas yang terjadi sejak hari pertama uji coba hingga hari ini relatif sama.

"Macetnya sama-sama saja, yang pasti kendaraan jadi menumpuk di kawasan yang dulunya 3 in 1," kata Budiyanto.

Polisi menginginkan agar 3 in 1 tetap berlaku karena penghapusan ini dinilai tak efektif mengurai kemacetan. Bahkan arus lalu lintas di malam hari baru mulai lancar pada pukul 22.00 WIB.

Meski demikian, terdapat pengurangan volume kendaraan di sejumlah ruas jalan alternatif seperti di Jalan AKS Tubun, Jalan Kyai Mansyur, Jalan Abdul Muis, Jalan Palmerah, Jalan Suparman, dan Jalan Rasuna Said.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta mesti bersabar jika ingin mengganti kebijakan 3 in 1 dengan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Sebab butuh proses cukup panjang untuk menerapkan ERP di ibu kota. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER