Jakarta, CNN Indonesia -- Gary Bencheghib, sineas muda asal New York Amerika Serikat yang lama tinggal di Bali, meluncurkan episode kedua dari tiga bagian cerita tentang reklamasi Bali. Episode kedua ini berjudul
Pulau Serangan.
Pulau Serangan memotret proyek reklamasi pertama di Bali tahun 1990-an yang berlokasi di tenggara Bali. Reklamasi tersebut mengubah drastis lanskap pulau dan kehidupan penduduk Serangan.
Reklamasi itu disebut telah menghancurkan populasi penyu, bakau, dan terumbu karang. “Serangan telah menjadi satu dari kegagalan terbesar reklamasi di Bali,” kata Gary kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) Wayan ‘Gendo’ Suardana meminta Pemerintah Provinsi Bali belajar dari Serangan yang wilayahnya berbatasan dengan proyek Reklamasi Benoa.
Sabtu 9 April, Sabha Pandita atau pendeta tinggi Parisada Hindu Dharma Indonesia mengeluarkan maklumat bahwa Teluk Benoa ialah area suci. Keesokannya, Minggu 10 April, berlangsung unjuk rasa religius di Candi Sekanan, Serangan, yang melibatkan ribuan warga Bali.
Melalui episode Pulau Serangan yang ia luncurkan ini, Bencheghib berharap muncul kesadaran global bahwa reklamasi Bali ialah ancaman paling serius atas keindahan budaya Bali dan lingkungannya yang permai.
[Gambas:Youtube]Bencheghib sebelumnya meluncurkan episode pertama berjudul
Bali vs. Mass Development yang bercerita tentang pembangunan kacau dan tak terkendali di Bali selama beberapa tahun terakhir, serta dampaknya terhadap warga Bali beserta budaya tradisional mereka. Digambarkan pula pertentangan antara warga lokal dan pengembang proyek.
Total ada tiga episode yang diluncurkan sebagai bagian dari prapublisitas film dokumenter berdurasi 40 menit berjudul
The Reclamation. Tiap episode bertujuan untuk mengungkap ancaman di balik proyek reklamasi Benoa.
Bencheghib yang lahir di Perancis, pertama kali menginjakkan kaki di Bali saat berusia sembilan tahun. Pada usia 15 tahun, Gary mendirikan
Make a Change Bali –organisasi yang memiliki misi melindungi dan melestarikan lingkungan Bali dengan mengedukasi warga dan membaur bersama komunitas lokal.
Kini di usia 21 tahun, Gary terlibat aktif dalam aksi Tolak Reklamasi. Hingga saat ini petisi online berjudul
‘Segera Cabut SK Reklamasi Teluk Benoa’ di Change.org telah mengantongi dukungan sekitar 49.285 orang.
Reklamasi Teluk Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional disebut melibatkan dana investasi dalam jumlah besar. Pulau-pulau buatan bakal dibangun dan dilengkapi vila, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, gedung perkantoran, serta taman.
Direktur Utama PT Tirta Wahana Bali, Heru Budi Wasesa, sebelumnya mengatakan perusahaannya mengikuti prosedur dan peraturan terkait rencana reklamasi Teluk Benoa, termasuk menyosialisasikannya kepada warga.
Sampai saat ini rencana reklamasi teluk Benoa belum terwujud karena terhambat soal analisis dampak lingkungan (AMDAL). PT Tirta Wahana Bali mengatakan siap menyempurnakan dokumen AMDAL tersebut.
(agk)